Jakarta | Produksi di pabrik cokelat terbesar di dunia, milik Barry Callebaut di Belgia, terpaksa dihentikan setelah ditemukan kontaminasi salmonella. Pabrik tersebut memproduksi coklat cair dalam batch grosir untuk 73 klien yang membuat penganan.
Sejauh ini belum ada laporan konsumen yang terjangkit salmonellosis, penyakit yang menyebabkan diare dan demam, namun hanya berbahaya dalam kasus yang paling ekstrem.
“Barry Callebaut saat ini menghubungi semua pelanggan yang mungkin telah menerima produk yang terkontaminasi. Produksi cokelat di Wieze tetap ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata juru bicara Korneel Warlop seperti dikutip dari AFP.
Sebelumnya pada 17 Juni, otoritas kesehatan Belgia telah mengizinkan pabrik tersebut kembali beroperasi, dengan masa uji coba selama tiga bulan.
Grup Barry Callebaut memasok kakao dan produk cokelat ke banyak perusahaan di industri makanan, termasuk raksasa industri seperti Hershey, Mondelez, Nestle atau Unilever.
Terbilang sebagai nomor satu di industri cokelat dunia, penjualan tahunan Barry Callebaut mencapai 2,2 juta ton selama tahun keuangan 2020-2021.
Sepanjang tahun keuangan terakhir, grup yang memiliki kantor pusat di Zurich ini, menghasilkan laba bersih sebesar 384,5 juta franc Swiss (USD 402 juta), dengan omset 7,2 miliar franc.
Grup ini juga tercatat memiliki lebih dari 13.000 pekerja, dan lebih dari 60 lokasi produksi di seluruh dunia.[]