Jakarta | Sebuah ledakan gas beracun menewaskan 10 orang dan melukai lebih dari 250 pada Senin, ketika awan gas kuning tiba-tiba menyelimuti pelabuhan Aqaba Yordania.
Rekaman di TV milik negara Al-Mamlaka menunjukkan sebuah silinder besar, disebut telah membawa sekitar 30 ton gas, jatuh dari derek di kapal yang ditambatkan, menyebabkan pelepasan awan gas yang hebat.
Kekuatan ledakan membuat sebuah truk terguling di tepi pelabuhan, sementara para pekerja pelabuhan terlihat berlari menyelamatkan diri.
Mengutip AFP, juru bicara pemerintah Faisal al-Shaboul mengatakan bahwa jumlah korban tewas bertambah menjadi 10 orang, setelah awalnya disebutkan lima korban tewas. Kemudian, juru bicara pertahanan sipil Amer al-Sartawy melaporkan bahwa 251 orang terluka.
Menurut sumber resmi Yordania, pantai selatan Aqaba dievakuasi setelah insiden tersebut. Para korban luka diangkut ke dua rumah sakit pemerintah, satu fasilitas swasta dan satu rumah sakit lapangan.
Media lokal menunjukkan anggota pasukan pertahanan sipil, beberapa mengenakan jas hazmat, serta petugas medis bergegas ke tempat kejadian dengan mengenakan masker.
Direktur kesehatan Aqaba Jamal Obeidat mengatakan bahwa rumah sakit penuh di daerah itu dan tidak dapat menerima lebih banyak kasus.
Dia juga meminta penduduk Aqaba untuk tinggal di rumah mereka dan menutup semua jendela sebagai tindakan pencegahan, menyatakan bahwa zat kimia itu sangat berbahaya, tanpa merinci apa itu.
“Pemerintah membentuk tim yang dipimpin oleh menteri dalam negeri untuk menyelidiki kecelakaan itu dan mengambil tindakan yang diperlukan,” kata al-Shaboul.
Pelabuhan Aqaba Yordania adalah satu-satunya terminal laut negara itu dan titik transit untuk sebagian besar impor dan ekspornya.[]