Berkurangnya Aliran Gas Rusia Dorong Kenaikan Harga Spot LNG Asia

- Editor

Sabtu, 25 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi wadah gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG). (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Ilustrasi wadah gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG). (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Jakarta | Harga spot gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) Asia melanjutkan tren kenaikannya pekan ini, akibat kekhawatiran pengetatan pasar lebih lanjut menyusul pemadaman besar-besaran di pabrik Freeport dan berkurangnya aliran gas Rusia ke Eropa mendorong pembeli untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Berdasarkan sumber industri, harga rata-rata LNG untuk pengiriman Agustus ke Asia timur laut diperkirakan mencapai USD 37 per juta British thermal unit (mmBtu), naik USD 0,5 atau 1,4% dari minggu sebelumnya.

“Pasar kembali dalam suasana bullish, dengan harga naik 60% dalam beberapa minggu, dan kami memperkirakan ini akan berlanjut,” kata analis LNG di perusahaan intelijen data ICIS, Alex Froley, seperti dikutip dari Reuters.

Froley mengaitkan kenaikan itu dengan aliran Rusia yang lebih rendah ke Eropa dan penutupan pabrik 15 juta ton per tahun yang dioperasikan oleh Freeport LNG di Amerika Serikat (AS). Pasalnya, tidak satu pun dari sumber gas tersebut tampaknya akan meningkat lagi dalam waktu dekat.

“Kami melihat harga yang lebih kuat sebagian besar didorong oleh pengetatan tiba-tiba dalam pasokan LNG global, sebagai lawan dari permintaan, menyusul pemadaman LNG Freeport dan aliran Rusia yang lebih rendah, karena hal ini menimbulkan kekhawatiran akan laju injeksi yang lebih lambat ke penyimpanan gas UE,” kata analis di perusahaan data dan analitik Kpler, Ryhana Rasidi.

Menurutnya, hal ini akan membuat sejumlah pembeli Eropa enggan menyerahkan pasokan ke importir lain, yang akan menambah lebih banyak persaingan ke pasar dan bisa membuat harga LNG Asia tetap tinggi.

Gazprom telah mengurangi kapasitas pipa Nord Stream 1 yang berjalan di bawah Laut Baltik dari Rusia ke Jerman sebesar 60%, dengan alasan masalah peralatan. NS1 diprediksi akan menjalani perawatan pada bulan Juli.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Harley Davidson Tangguhkan Bisnis dan Pengiriman Moge ke Rusia

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 12:05 WIB

Tipe-X Umumkan Tur Konser untuk Rayakan 30 Tahun Perjalanan Bermusik

Kamis, 17 April 2025 - 11:31 WIB

Bank DKI Sampaikan Progres Perbaikan Sistem Layanan Transfer Antar-Bank

Selasa, 15 April 2025 - 00:32 WIB

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Sabtu, 12 April 2025 - 16:40 WIB

Nasabah Bank DKI Tak Perlu Khawatir, Legislator: Dana 100 Persen Aman

Kamis, 10 April 2025 - 23:40 WIB

Artis Senior Titiek Puspa Meninggal Dunia

Kamis, 10 April 2025 - 22:27 WIB

Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman

Kamis, 10 April 2025 - 11:39 WIB

Ketua DPRD DKI: Jangan Ikuti Ajakan Kosongkan Rekening di Bank DKI

Rabu, 9 April 2025 - 19:56 WIB

Terkait Pemulihan Sistem Saat Libur Lebaran, Berikut Klarifikasi Bank DKI

Berita Terbaru

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (Foto: Istimewa)

Ekonomi Bisnis

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Selasa, 15 Apr 2025 - 00:32 WIB