Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus ikut berkontribusi nyata bagi pembangunan SDM Indonesia, dalam menyongsong Era Indonesia Emas 2045.
“PTS harus visioner, ulet dan inovatif agar mampu menghasilkan lulusan sarjana yang memenuhi kebutuhan dan menguasai teknologi,” tutur Menko PMK saat memberikan sambutan pada Penyerahan SK Kemendikbudristek RI dan Peresmian Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka), Selasa (07/06/2022).
Adapun fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode kedua ini diarahkan pada pembangunan SDM Indonesia yang unggul. Yakni manusia Indonesia yang profesional, produktif, inovatif, mampu bersaing, serta berkepribadian Indonesia.
Sedangkan saat ini, pembangunan SDM Indonesia menghadapi tantangan berat. Menurut data BPS Februari 2021, hampir 90% angkatan kerja di Indonesia berpendidikan setingkat SLTA ke bawah. 15-25 tahun mendatang, postur angkatan kerja di Indonesia akan banyak bergeser. Posisi mereka yang berpendidikan rendah akan digeser oleh generasi di bawahnya.
“Maka dari itu kita harus berikan pendidikan yang terbaik untuk generasi masa depan. Karena pendidikan tinggi berperan sangat penting dalam Pembangunan SDM berkualitas,” ungkap Menko PMK.
Menko PMK juga mengungkapkan, jenjang Pendidikan tinggi juga memiliki persoalan besar, yaitu terbatasnya akses. Pada 2021 lalu, Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi baru mencapai 31,18%. Kapasitas perguruan tinggi secara keseluruhan hanya bisa menampung sekitar setengah lulusan lulusan SMA dan yang sederajat yang berjumlah sekitar 3,8 juta orang setiap tahun.
“Kita berharap dapat meningkatkan APK PT menjadi 50% di tahun 2035 nanti. Dan itu membutuhkan tambahan kapasitas sekitar 5,2 juta dibandingkan daya tampung mahasiswa di tahun 2019,” tegasnya.
Menurut Muhadjir, menciptakan SDM berkualitas tentu juga tidak hanya melalui penambahan daya tampung untuk meningkatkan APK PT.
“Pada saat yang sama, Pemerintah juga terus mendorong peningkatan kualitas pembelajaran agar menghasilkan lulusan yang siap bekerja atau mampu menjadi wirausahawan,” tandasnya.
Menko PMK juga menekankan bahwa Indonesia tengah menghadapi globalisasi dan tak ada pilihan kecuali meningkatkan human capital competitiveness. Bangsa yang akan survive, menang dan sukses dalam era seperti ini adalah bangsa yang berpengetahuan dan berketerampilan, memiliki knowledge and skills serta yang berkarakter kuat.
“Sekali lagi, selamat atas berdirinya Universitas Muhammadiyah Karanganyar. Semoga ke depannya menjadi perguruan tinggi yang mampu mewujudkan pendidikan tinggi yang terjangkau, berkeadilan dan bermutu khususnya bagi masyarakat Karanganyar, maupun bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Karanganyar Drs. H. Juliyatmono, Dirjen Diktiristek Kemdikbudristek yang Diwakili oleh Direktur Kelembagaan Ditjendiktiritek Dr. Lukman, Ketua PP Muhammadiyah Drs. H. Dahlan Rais, Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Khuzaifah Dimyati, dan Ketua PDM Karanganyar Dr. Moh Samsuri. []