Jakarta | Pihak militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara telah meluncurkan delapan rudal balistik dari berbagai lokasi pada Minggu (05/06/2022), sehari setelah Seoul dan Washington menyelesaikan latihan bersama pertama mereka yang melibatkan kapal induk Amerika Serikat (AS) dalam lebih dari empat tahun.
Latihan itu adalah latihan militer gabungan pertama sekutu sejak Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol menjabat bulan lalu, dan yang pertama melibatkan kapal induk sejak November 2017.
Pyongyang telah lama memprotes latihan bersama itu, menyebutnya sebagai latihan untuk invasi.
Pyongyang telah menggandakan peningkatan program senjatanya tahun ini, meskipun menghadapi sanksi ekonomi yang melumpuhkan, dengan para pejabat dan analis memperingatkan bahwa rezim sedang bersiap melakukan uji coba nuklir baru.
“Militer kami mendeteksi delapan rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan oleh Korea Utara,” kata Kepala Staf Gabungan Seoul seperti dilansir dari AFP.
Disebutkan bahwa rudal-rudal itu diluncurkan dari berbagai lokasi selama periode 30 menit, termasuk Sunan di ibu kota Pyongyang, Tongchang-ri di provinsi Pyongan Utara, dan Hamhung di provinsi Hamgyong Selatan.
Mereka menempuh jarak yang berbeda, mulai dari 110 kilometer (68 mil) hingga 670 kilometer, dan terbang pada ketinggian berbeda hingga 90 kilometer.
Analis mengatakan tembakan rudal ini adalah salah satu dari hampir 20 uji coba senjata oleh Pyongyang sepanjang tahun ini, yang menjadi pesan tajam dari Korea Utara untuk Korea Selatan dan AS.
“Ini menunjukkan niat Korea Utara untuk menetralisir sistem pertahanan rudal Korea Selatan dan Amerika Serikat dengan beberapa serangan simultan selama keadaan darurat,” kata peneliti di Institut Sejong, Cheong Seong-jang.[]