Koalisi Buruh: Tekanan Pengiriman Amazon Merugikan Pekerja

- Editor

Rabu, 25 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi aplikasi Amazon. (Foto: Pelopor.id/Unsplash)

Ilustrasi aplikasi Amazon. (Foto: Pelopor.id/Unsplash)

Jakarta | Koalisi buruh pada Selasa (24/05/2022) mengatakan bahwa pekerja pengiriman Amazon terluka akibat tekanan oleh raksasa e-commerce untuk segera mendistribusikan banyak paket kepada pelanggan.

Analisis data Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Amerika Serikat (AS) atau US Occupational Safety and Health Administratio  tentang cedera pada personel pengiriman Amazon dan rekan kerja yang bekerja di kontraktor luar menunjukkan bahwa hampir satu dari lima dilaporkan terluka dalam pekerjaan pada 2021, menurut Pusat Pengorganisasian Strategis atau Strategic Organizing Center yang dibentuk empat serikat pekerja.

“Tugas mengirimkan sejumlah besar paket per shift adalah sesuatu yang menurut banyak pengemudi tidak mungkin dicapai sama sekali, apalagi dengan aman,” kata organisasi itu dalam sebuah laporan yang dikutip dari AFP.

Amazon telah membangun reputasi untuk mengirimkan pembelian dalam satu atau dua hari kepada pelanggan yang berlangganan layanan Prime dan telah banyak berinvestasi di pusat pemenuhan dan staf logistik.

Koalisi serikat pekerja mengatakan, sekitar setengah dari pengiriman Amazon di AS ditangani oleh perusahaan luar yang dikontrak oleh pengecer, yang memberikan tekanan kinerja yang luar biasa.

Menanggapi temuan itu, Amazon mengatakan bahwa laporan tersebut tidak akurat dan menyesatkan karena mengambil mengambil data tak sampai dari 10% mitra pengirimannya.

“Keamanan adalah prioritas di seluruh jaringan kami,” kata juru bicara Kelly Nantel.

Dia juga mengaskan bahwa Amazon telah berinvestasi dalam teknologi seperti sistem kamera untuk mengurangi kecelakaan selama pengiriman.

Amazon mempekerjakan lebih dari 600.000 orang untuk menangani permintaan belanja online yang melonjak selama pandemi. Seperti rekan-rekannya di e-commerce, karyawan yang baru dilatih memang biasa mengalami peningkatan cedera untuk suatu periode.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Ekspor Perhiasan Thailand Diprediksi Bergeliat Tahun Ini

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:33 WIB

Pendaftaran Kompetisi Seni FINNA Art of the Year 2025 Resmi Dibuka

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:18 WIB

Mahkamah Konstitusi Terima Perbaikan Permohonan Uji Materi UU Hak Cipta dari VISI

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:06 WIB

Hadir Sebagai Solois, Jack Andie Rilis Single Jangan Menangis

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:32 WIB

Unit Pop Alternatif, Lomba Sihir Rilis Album Kedua Berjudul Obrolan Jam 3 Pagi

Rabu, 7 Mei 2025 - 23:35 WIB

Solois Asal Surabaya, Ardhita Rilis Single Debut Bertajuk Stupidly

Berita Terbaru

Penyanyi solo, AMIS. (Foto: Istimewa)

Musik

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

Grup duo folk, Daun Jatuh. (Foto: Istimewa)

Musik

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Poster promosi Djakarta Warehouse Project 2025 (DWP25). (Foto: IStimewa)

Musik

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB