Jakarta | Pendiri Amazon.com Inc Jeff Bezos menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden “menyesatkan” di Twitter pada Jumat (13/05/2022), sebagai tanggapan atas tweet Biden yang mengatakan inflasi dapat dijinakkan dengan membuat perusahaan kaya membayar bagian mereka yang adil.
Amazon, yang membayar pajak sebesar USD 3,7 miliar pada 2021 atas pendapatan global sebesar USD 469 miliar, sering dikritik karena tidak cukup berkontribusi dalam pungutan federal.
Tetap saja Bezos, orang terkaya kedua di dunia yang sering dianggap sebagai anak poster ketidaksetaraan pendapatan, tidak menerima tuduhan itu dan mulai panas dengan tweet Biden tentang inflasi.
“Dewan Disinformasi yang baru dibuat harus meninjau tweet ini, atau mungkin mereka perlu membentuk Dewan Non Sequitur baru,” tweet Bezos, merujuk pada Dewan Tata Kelola Disinformasi Departemen Keamanan Dalam Negeri yang diumumkan pada April.
“Menaikkan pajak perusahaan tidak masalah untuk didiskusikan. Menjinakkan inflasi sangat penting untuk didiskusikan. Menghancurkan mereka bersama hanyalah penyesatan,” lanjut tweet Bezos.
Ini adalah pertengkaran publik pertama pendiri Amazon dengan Biden. Debat online ini terjadi pada hari ketika Bezos cukup aktif di platform media sosial.
Mengutip Bloomberg, selain berdebat dengan Biden tentang inflasi, Bezos juga terlibat dalam percakapan dengan pengguna Twitter lainnya tentang tupai luar angkasa dan disleksia.[]