Pemilik TikTok ByteDance Ganti Nama Anak Perusahaan, Mau IPO di Hong Kong?

- Editor

Senin, 9 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Tiktok. (Foto: Pelopor.id/Pixabay/8268513)

Ilustrasi Tiktok. (Foto: Pelopor.id/Pixabay/8268513)

Jakarta | ByteDance, induk usaha TikTok China, telah menambahkan “Douyin” ke nama beberapa anak perusahaan, termasuk yang berbasis di Hong Kong, di mana unicorn ini dilaporkan mempertimbangkan untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) sebagian dari bisnisnya sebelum ditunda akibat ketidakpastian peraturan.

Berdasarkan informasi di Companies Registry of Hong Kong, ByteDance (Hong Kong) Limited, dengan badan hukum yang didirikan pada tahun 2012 di bawah induknya yang berbasis di Beijing, berganti nama menjadi Douyin Group (Hong Kong) Limited mulai 6 Mei.

Douyin adalah nama aplikasi video pendek populer TikTok versi China. Douyin, merupakan salah satu aplikasi paling populer di China, dengan lebih dari 600 juta pengguna aktif setiap hari.

Sementara menurut Sistem Publisitas Informasi Kredit Perusahaan Nasional China, Beberapa entitas lain di bawah ByteDance juga telah diganti nama, seperti Beijing ByteDance Technology Limited yang didirikan pada 2012, sekarang menjadi Beijing Douyin Information Service Limited.

Sedangkan ByteDance Limited yang didirikan pada 2016, menjadi Douyin Limited bulan ini, menurut Tianyancha, yang melacak pendaftaran bisnis lokal.

Kabar soal perubahan ini, pertama kali dilaporkan oleh China Jiemian, dimana langkah ini disebut membuat spekulasi bahwa ByteDance merencanakan penawaran umum perdana untuk Douyin.

Pasalnya, memisahkan operasi Douyin di China dari bisnis TikTok di luar negeri dipandang sebagai prasyarat untuk langkah tersebut.

Sebelumnya dikabarkan, Perusahaan rintisan berusia satu dekade itu sedang mempertimbangkan penawaran umum perdana (IPO) Douyin di Hong Kong. Namun, IPO ditunda hingga setidaknya hingga akhir 2022, setelah Beijing memperketat pengawasan peraturan pada industri teknologi. []

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Indonesia Catat Jumlah IPO Terbanyak di Asia Tenggara 2021

Berita Terkait

Andi Amran Copot Anak Buah Yang Terima Fee Proyek
Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa Tahun 2024
AHY di WWF 2024: Masyarakat Dunia Harus Atasi Kelangkaan Lahan dan Air
Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Warung Madura Tidak Pernah Dilarang Beroperasi 24 Jam
Indonesia Perlu Capai 5 Parameter ini untuk Jadi Negara Maju
Erick Thohir Komentari Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tembus 1 Juta

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 22:59 WIB

Rahayu Saraswati Serahkan Formulir Caketum TIDAR Periode 2025-2030

Senin, 21 April 2025 - 22:18 WIB

Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem

Sabtu, 19 April 2025 - 21:07 WIB

Banjir Dukungan Akar Rumput, Rahayu Saraswati Maju Kembali Jadi Caketum TIDAR

Sabtu, 19 April 2025 - 15:45 WIB

Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar

Jumat, 18 April 2025 - 20:40 WIB

Bank DKI Salurkan KJP Tahap I 2025 Bagi Penerima Baru Sebanyak 43.502 Siswa

Kamis, 17 April 2025 - 12:05 WIB

Tipe-X Umumkan Tur Konser untuk Rayakan 30 Tahun Perjalanan Bermusik

Kamis, 17 April 2025 - 11:31 WIB

Bank DKI Sampaikan Progres Perbaikan Sistem Layanan Transfer Antar-Bank

Selasa, 15 April 2025 - 00:32 WIB

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Berita Terbaru

Penyanyi solo, Marcello Tahitoe alias Ello. (Foto: Istimewa)

Musik

Penyanyi Solo, Ello Rilis Single Setunggal

Minggu, 20 Apr 2025 - 21:43 WIB