Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dan Kementerian BUMN sepakat menguatkan sinergi untuk mengoptimalkan anggaran BUMN untuk berbelanja produk koperasi dan UMKM khususnya untuk nilai tender di bawah Rp400 juta.
“Kementerian Koperasi dan UKM mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi mengoptimalkan belanja produk lokal buatan koperasi dan UMKM,” tutur Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat mengunjungi acara Telkomsel Pasar Nusa Dua di Bali Collection, Kawasan ITDC Nusa Dua Bali, Sabtu (07/05/2022).
Menurutnya, Produk UMKM tidak kalah dengan produk industri, sebab produk mereka merupakan produk artisan dan menjadi keunggulan lantaran barangnya langka.
“Jadi semakin langka semakin bagus,” sebut Teten.
Menkop UKM juga menyatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan hadirnya UMKM masa depan yang berbasis inovasi dan teknologi yang diharapkan dapat memiliki daya saing dan siap untuk memasuki pasar global.
“Kita juga ingin siapkan the future SMEs kita yang berbasis inovasi teknologi. Roadmapnya sudah ada, ini sudah kita siapkan dan sekarang tinggal kita bentuk kolaborasi dengan semua pihak,” tegasnya.
Saat ini, lanjut Menkop UKM, promosi terhadap produk UMKM sedang dilakukan dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia. Selain itu, pihaknya juga tengah fokus untuk mempromosikan beragam produk UMKM yang sudah dikurasi untuk unjuk gigi di berbagai perhelatan side event G20.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan bahwa sinergi antara KemenKopUKM dengan Kementerian BUMN akan terus dilakukan secara maksimal. Menurut Erick, BUMN memiliki tiga tugas dari sisi pembiayaan, pendampingan, dan membuka akses pasar untuk UMKM.
“BUMN sebetulnya tugasnya ada tiga yakni pembiayaan, pendampingan, dan membuka akses pasar. Tapi kita tidak mungkin membuka akses pasar sendiri tanpa dukungan kementerian lain, jadi perlu sinergi,” tegas Erick.
Kolaborasi dengan Kemenkop UKM, menguatkan komitmen bersama yang sudah dilakukan Erick dan Teten melalui inisiatif platform digital Pasar Digital atau PaDi UMKM yang mempertemukan seluruh BUMN dengan pelaku UMKM. Sudah lebih dari 15.000 UMKM tergabung dalam PaDi UMKM hingga 25 April 2022 dengan transaksi yang tercatat mencapai Rp20 triliun.

“BUMN sebetulnya tugasnya ada tiga yakni pembiayaan, pendampingan, dan membuka akses pasar. Tapi kita tidak mungkin membuka akses pasar sendiri tanpa dukungan kementerian lain, jadi perlu sinergi,” tegas Erick.
Komitmen Erick Thohir mendukung produk koperasi dan UMKM juga ditegaskan pada acara Afirmasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Bangga Buatan Indonesia pada 25 April 2022 lalu. Saat itu, dia menegaskan akan mencopot Direksi BUMN yang tidak menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo terkait peningkatan pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri dalam hal ini UMKM.
“Ada lebih dari 100 hotel BUMM yang kita gabungkan. Nanti semua produknya harus di-support UMKM dengan Sarinah yang menjadi agregatornya. Jadi brand-nya Sarinah tapi produk belakangnya sebenarnya UMKM semua,” tandas Erick.
Begitu pula untuk fasilitas publik milik BUMN yang lain misalnya rumah sakit, juga akan diupayakan untuk menggunakan produk-produk dari koperasi dan UMKM. []