Organisasi Ukraina Raih Sumbangan Bitcoin untuk Beli Senjata Lawan Rusia

- Editor

Sabtu, 26 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Bitcoin. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Ilustrasi Bitcoin. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Pelopor.id | Come Back Alive, organisasi non-pemerintah asal Ukraina yang menyediakan bantuan untuk angkatan bersenjata, dalam periode 12 jam telah menerima sumbangan Bitcoin senilai USD 400.000 atau sekitar Rp 5,7 miliar (kurs Rp 14.300/USD). Angka itu berdasarkan data firma analitik blockchain, Elliptic.

Kemudian, ada juga Ukrainian Cyber Alliance yang telah meraih USD 100.000 dalam bentuk sejumlah uang kripto sejak tahun lalu. Aktivis yang tergabung dalam kelompok ini memang sudah meluncurkan serangan siber ke Rusia sejak 2016.

Para aktivis itu menggunakan dana sumbangan untuk membiayai berbagai hal, termasuk menyediakan persenjataan bagi tentara Ukraina, membeli drone, hingga mendanai aplikasi facial recognition yang dirancang untuk mengidentifikasi mata-mata atau tentara bayaran Rusia.

Menurut data Elliptic, kelompok relawan dan organisasi non-pemerintah Ukraina secara total telah mengumpulkan uang kripto senilai lebih dari USD 1 juta. Jumlah sumbangan yang masuk pun terus meningkat, setelah Rusia melancarkan serangannya.

Ukraina juga sudah mulai mengadopsi mata uang kripto di level nasional. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan parlemen baru saja mencapai kesepakatan tentang hukum yang akan mengatur dan melegalkan mata uang kripto.

“Mata uang kripto semakin banyak digunakan untuk menggalang dana buat perang, dengan persetujuan diam-diam dari pemerintah,” ujar Chief Scientist Elliptic Tom Robinson dikutip dari CNBC.

Tidak hanya Ukraina, kelompok separatis pro-Rusia juga ikut menggalang dana berbentuk Bitcoin. Menurut analis data fintech Boaz Sobrado, penggalangan dana dalam kripto untuk kasus kontroversial memang sudah sering terjadi.

Alexei Navalny misalnya, politikus Rusia oposisi Vladimir Putin, yang sempat menerima sumbangan berbentuk Bitcoin setelah masuk penjara pada tahun lalu.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Sinopsis Trolley, Kisah Istri Anggota Parlemen Sembunyikan Masa Lalu

Berita Terkait

Kebut Jargas Bintaro, PGN Aliri Gas Kebayoran Villas dan Terrace
Weak Hero Class 2 : Si Penyendiri Mulai Punya Teman
Andi Amran Copot Anak Buah Yang Terima Fee Proyek
Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa Tahun 2024
AHY di WWF 2024: Masyarakat Dunia Harus Atasi Kelangkaan Lahan dan Air
Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Warung Madura Tidak Pernah Dilarang Beroperasi 24 Jam

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:17 WIB

Adnan Veron, Arsyih Idrak, dan Liquid Silva Ajak Dunia Berdansa Lewat Move Dat Thing

Kamis, 19 Juni 2025 - 01:16 WIB

Swag Event Edisi 107 Hadirkan Rio Faturachman, Lucy dan Luma

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:27 WIB

Main-Main di Cipete Edisi 16 Hadirkan Alvin Wardiman, Adnan Nanda, El Michael, dan Syauqi Destanika

Rabu, 18 Juni 2025 - 19:33 WIB

Ussy Pieters Lepas Single Sampai Kapan di Usia 71 Tahun

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:16 WIB

Inocent Purwanto Resmi Terjun ke Industri Musik Lewat Single Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih

Jumat, 13 Juni 2025 - 02:06 WIB

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:57 WIB

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Rabu, 11 Juni 2025 - 23:22 WIB

Bakal Konser di Sentul, Mariah Carey Siap Bawakan Hits Ikonik

Berita Terbaru

Maestro Harpa Indonesia, Ussy Pieters. (Foto: Istimewa)

Musik

Ussy Pieters Lepas Single Sampai Kapan di Usia 71 Tahun

Rabu, 18 Jun 2025 - 19:33 WIB