Jepang Setop Ekspor Chip ke Rusia Sebagai Sanksi Serang Ukraina

- Editor

Sabtu, 26 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. (Foto: Pelopor.id/Ist.)

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. (Foto: Pelopor.id/Ist.)

Pelopor.id – Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengumumkan bahwa pihaknya akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia, dengan membidik ekspor chip semikonduktor dan lembaga keuangan. Semikonduktor, adalah komponen penting dalam berbagai produk, dari mobil hingga konsol game. Saat ini pasokannya terbatas di seluruh dunia.

Sanksi ini, diungkapkan Kishida setelah para pemimpin G-7 setuju untuk menerapkan hukuman terhadap Rusia secara ekonomi, lantaran telah menyerang Ukraina.

Kishida menjelaskan, Jepang merencanakan pembekuan aset dan penangguhan penerbitan visa untuk individu dan organisasi Rusia, serta pembekuan aset yang menargetkan lembaga keuangan Rusia.

“Ketiga, kami akan memberikan sanksi ekspor ke organisasi terkait militer Rusia. Dan ekspor ke Rusia (untuk) barang-barang keperluan umum seperti semikonduktor dan barang-barang dalam daftar terbatas, berdasarkan perjanjian internasional,” tuturnya Jumat (25/02/2022).

Media lokal menyebut Bank Rossiya, Promsvyazbank, dan bank pembangunan ekonomi Rusia VEB akan dikenai sanksi meski Kishida tidak merinci skala sanksi atau individu dan lembaga mana yang akan menjadi sasaran.

Sebelumnya, pemerintah Jepang mengumumkan larangan penerbitan dan perdagangan obligasi pemerintah Rusia di Jepang setelah negara tersebut memerintahkan pasukan ke dua wilayah Ukraina yang dikuasai separatis.

Duta Besar Rusia untuk Tokyo Mikhail Galuzin, pada hari yang sama mengatakan bahwa langkah-langkah kontraproduktif akan menemui tanggapan serius dari Rusia.

Menurut Galuzin, sanksi itu didorong oleh dalih yang benar-benar tidak berdasar. Jepang dan Rusia memiliki hubungan yang kompleks dan tidak menandatangani perjanjian damai setelah Perang Dunia II.

Lebih lanjut, keduanya dalam perselisihan berkepanjangan atas empat pulau yang diklaim oleh pemerintah Rusia pada hari-hari terakhir konflik. Pulau-pulau tersebut, di lepas pantai pulau paling utara Jepang Hokkaido, dikenal sebagai Kuril selatan di Rusia dan Teritori Utara di Jepang.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Jerman Mendanai Pembaruan Militer untuk Hadapi Ancaman Rusia

Berita Terkait

Kebut Jargas Bintaro, PGN Aliri Gas Kebayoran Villas dan Terrace
Weak Hero Class 2 : Si Penyendiri Mulai Punya Teman
Andi Amran Copot Anak Buah Yang Terima Fee Proyek
Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa Tahun 2024
AHY di WWF 2024: Masyarakat Dunia Harus Atasi Kelangkaan Lahan dan Air
Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Warung Madura Tidak Pernah Dilarang Beroperasi 24 Jam

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 02:37 WIB

SaladKlab Gebrak Kancah Musik Elektronik Lewat EP No Wassap

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:16 WIB

Inocent Purwanto Resmi Terjun ke Industri Musik Lewat Single Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih

Jumat, 13 Juni 2025 - 02:06 WIB

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:57 WIB

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Rabu, 11 Juni 2025 - 23:22 WIB

Bakal Konser di Sentul, Mariah Carey Siap Bawakan Hits Ikonik

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:44 WIB

Usung #MomentumLoDimulai, Kolektif Soundwich Resmi Diluncurkan

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:03 WIB

Dari 2015 ke 2025, Bemby Gusti Hadirkan Evolusi Suara dalam Single Rayuan Nan Elok

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:42 WIB

Kay Sebastene Unjuk Keberanian untuk Jujur Lewat Single I’M NOT

Berita Terbaru

Poster konser Muse di Jakarta. (Foto: Instagram/muse)

Musik

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Jun 2025 - 02:06 WIB

Penyanyi solo, Meha. (Foto: Istimewa)

Musik

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Jumat, 13 Jun 2025 - 00:57 WIB