Pelopor.id | Perusahaan perangkat telekomunikasi dan nirkabel asal Kanada, BlackBerry Ltd membukukan pendapatan kuartal terbarunya yang melampaui ekspektasi Wall Street. Capaian itu salah satunya ditopang oleh produk Internet of Things (IoT).
Selain itu juga ditopang oleh makin kuatnya permintaan akan perangkat lunak keamanan siber. Pasalnya, banyak pebisnis dan organisasi pemerintah yang bermigrasi ke solusi berbasis cloud untuk mendukung kelancaran program bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama pandemi.
Chief Executive Officer (CEO) BlackBerry John Chen berharap, pada kuartal depan masalah rantai pasokan otomotif bisa mereda dan membantu meningkatkan permintaan untuk perangkat lunak mobil QNX, yang digunakan oleh sejumlah produsen mobil, termasuk Volkswagen, BMW dan Ford Motor.
Adapun pendapatan BlackBerry untuk kuartal yang berakhir 30 November tercatat mencapai USD 184 juta, memang masih turun 16 persen secara year-on-year. Namun, capaian tersebut mengalahkan perkiraan rata-rata analis sebesar USD 177,25 juta, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/12/2021).
Sedangkan untuk laba bersih pada kuartal ketiga tercatat mencapai USD 74 juta, berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya yang merugi sebesar USD 130 juta.
Untuk sektor perangkat lunak keamanan siber, BlackBerry membukukan pendapatan sebesar USD 128 juta. Perusahaan memprediksi pada kuartal berikutnya akan menjadi antara USD 125 juta-USD 135 juta, di bawah perkiraan analis yang sebesar USD 143 juta. []
Baca juga: BlackBerry Bangkit Kembali Setelah Mati Suri












