Pelopor.id | Jakarta – Akademisi Rocky Gerung menyebut, kosakata ‘putar otak’ yang diucapkan Fadjroel Rachman guna merespons rencana pemindahan ASN KPK ke ASN Polri menunjukkan Juru Bicara Presiden RI itu tidak diplomatis.
“Hal itu menunjukkan kalau Fadjroel Rachman itu nggak bisa menunjukkan kosakata yang sifatnya diplomasi,” kata Rocky Gerung dikutip dari laman youtubenya, Jumat, 1 September 2021.
“Selama jadi Jubir Presiden, Fadjroel Rachman ngocehnya selalu salah melulu. Dia itu selalu berbicara tanpa poin.”
Menurut Rocky Gerung, penggunaan kosakata ‘putar otak’ dapat memberikan kesan ketakutan Presiden Jokowi kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang membela Novel Baswedan.
“Putar otak itu artinya mengakali. Berarti pak Jokowi takut sama BEM yang membela Novel Baswedan,” sebutnya.
Semestinya Fadjroel Rachman bisa memahami efek buruk dari rencana pemindahan ASN KPK ke ASN Polri.
“Fadjroel Rachman itu harus mengerti jika keinginan Jokowi soal pemindahan ASN KPK ke ASN Polri itu justru merusak reputasi Polri. Pemindahan ASN KPK ke ASN Polri membuat standar Polri seakan-akan tidak memerlukan Tes Wawasan Kebangsaan,” tandasnya.
Oleh sebab itu, Rocky Gerung menilai, Fadjroel Rachman tak pantas menjadi Juru Bicara Presiden, sebab ia selalu memberikan pernyataan yang keliru.
- Baca juga : Profil Politikus Andi Arief yang Komentari Konflik Rocky Gerung & PT Sentul City
- Baca juga : Profil Pengamat Politik Rocky Gerung yang Disomasi PT Sentul City
“Selama jadi Jubir Presiden, Fadjroel Rachman ngocehnya selalu salah melulu. Dia itu selalu berbicara tanpa poin,” tegasnya.
Rocky Gerung pun meminta Presiden Jokowi untuk memerintahkan Fadjroel Rachman segera berkemas dan meninggalkan Indonesia lalu menjadi duta besar Kazakhstan.
“Pak Jokowi harus segera suruh Fadjroel Rachman berkemas supaya pergi menjadi Dubes,” tandasnya.[]