Pelopor.id | Jakarta – Pengamat sekaligus Ahli Strategi Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi mengatakan, kekuatan pemulihan pariwisata ditentukan oleh pemimpinnya. Apakah ia benar-benar berpihak pada pariwisata ataupun sebaliknya.
“Saya salut dengan pemerintah kabupaten Lombok Barat, bayangin saja Kementerian Pariwisata itu dipotong sampai 80 persen anggarannya dan Lombok Barat mulai menginisiasi dengan keberaniannya dengan 16 ajang yang diselenggarakan.”
Menurutnya, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) saat ini bisa dikatakan lebih berani mengambil langkah terdepan atau lebih dahulu dibanding daerah lainnya, terutama saat dunia pariwisata masih berkutat dengan pembatasan kegiatan masyarakat dan refocusing anggaran daerah akibat Pandemi Covid-19.
“Bicara refocusing di mana-mana orang pusing, saya salut dengan pemerintah kabupaten Lombok Barat, bayangin saja Kementerian Pariwisata itu dipotong sampai 80 persen anggarannya dan Lombok Barat mulai menginisiasi dengan keberaniannya dengan 16 ajang yang diselenggarakan,” tuturnya dalam acara Podcast: “Dispar” Diskusi Seputar Pariwisata, Rabu, 30 September 2021.
- Baca juga : Taufan Rahmadi Terpilih Sebagai Ketua Dewan Pembina Pokdarwis Mandalika
- Baca juga : Taufan Rahmadi, From Zero to Global Tourism Forum
Dalam kesempatan itu, TR panggilan akrabnya juga menyampaikan bahwa Festival Pesona Senggigi itu adalah ketika Pemerintah berbagi tanggung jawab terkait bagaimana mengatasi pandemi.
“Sehingga ringan, masyarakat pun merasa terobati, dia kalau mau pergi ke mari oh… ada Jazz, mau pergi ke mari ada festival yang lain,” ungkapnya.
Sementara secara value ekonomi, secara value branding, Lombok Barat saat ini adalah Kabupaten yang sudah memposisikan dirinya, tidak hanya siap dari segi protokol kesehatannya, tapi juga bagaimana memulihkan ekonomi dalam perspektif kesejahteraan masyarakatnya. []