Pelopor.id | Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merestui pelaksanaan uji klinik tahap 2b/3 untuk vaksin GX-19N di Indonesia, yang akan dilakukan oleh PT Kalbe Farma Tbk. Hal ini disampaikan oleh Ketua BPOM Penny K. Lukito dalam konferensi pers Jumat (9/7/2021).
Pelaksanaan uji klinik dimulai Juli 2021 dan diharapkan dapat melakukan analisa interim untuk keamanan dan efikasi, yaitu kemampuan vaksin dalam memicu kekebalan tubuh terhadap infeksi Covid-19, pada akhir tahun 2021. “Badan POM mendukung berbagai upaya pengembangan dan penelitian vaksin dan obat untuk mendukung upaya keluar dari Covid-19, termasuk vaksin GX-19N,” kata Penny.
Baca juga: Menteri Kesehatan: Moderna untuk Vaksinasi Ketiga Tenaga Kesehatan
Tidak hanya BPOM, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga turut andil menyambut uji klinik vaksin GX-19N yang akan dilakukan Kalbe Farma.
Diketahui, Ketua Tim Peneliti Uji Klinik Vaksin Covid-19 GX-19N adalah Prof. Dr. dr. Iris Rengganis So. PDKAI. Dalam kesempatan yang sama, Prof. Iris menyampaikan bahwa ia dan timnya sudah mempelajari DNA vaksin GX-19N dari Genexine, pengembang vaksin Covid-19 asal Korea Selatan ini.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Hapus Syarat KTP Domisili Demi Percepat Vaksinasi Covid-19
Rencananya, uji klinik vaksin GX-19N di Indonesia akan merekrut 1000 subyek (usia 18 tahun ke atas) dengan lokasi pusat penelitian berada di FKUI, RSCM sebagai rumah sakit rujukan dan beberapa satelit yang tersebar di Jakarta, Depok, Bekasi, Yogyakarta, Solo, dan Klaten.
Dalam uji klinik vaksin GX-19N ini, Kalbe Farma menggandeng sejumlah lembaga dan instansi, seperti Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Krida Wacana, serta Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. []