Jakarta – Malam Senin, 27 Oktober 2025, Casatopia Cafe di Cipete kembali jadi saksi hidupnya musik independen ibu kota. Lewat gelaran Main-Main di Cipete Vol. 32, suasana penuh keakraban dan semangat komunitas mengalir hangat dari panggung ke penonton.
Dua nama yang sudah tidak asing di skena ini, Eno Suratno Wongsodimedjo dan Qenny Alyanno, kembali dipercaya memandu acara. Gaya mereka yang cair dan membumi bikin penonton betah seolah sedang nongkrong bareng teman lama.
Malam itu, lima penampil lintas genre unjuk kebolehan. Bryan D membuka panggung dengan lagu-lagu pop ringan penuh perasaan seperti Bila Nanti dan Everything With You. Lagu-lagu ini bercerita tentang cinta dan pencarian makna diri, sebuah tema yang tak pernah basi.
Lanjut ke Araash Band, grup asal Bekasi yang memadukan indie rock dengan lirik reflektif. Band ini sempat vakum akibat pandemi, tapi kini mereka tampil penuh energi membawakan My Friend dan Bila Ku Lelah.
Sorotan emosional malam datang dari Santi Danametta. Dengan lagu 15 Tahun dan Senja Berwarna, ia membawa penonton masuk ke ruang-ruang luka, nostalgia, dan penerimaan diri lewat lirik jujur dan musik yang dalam.
Sementara itu, Mizura Gang’s menghidupkan suasana lewat warna ska dan rocksteady. Terbawa Suasana dan Jangan Lari dari Masalah jadi pengingat bahwa musik juga bisa jadi medium pesan sosial tanpa kehilangan unsur hiburannya.
Penutup malam adalah Satrio Band, yang membawa aura santai lewat lagu Pemikat Hati dan Akhir Pekan. Gaya pop romantis mereka berhasil bikin penonton ikut larut dalam suasana manis penuh semangat muda.
Seperti edisi sebelumnya, Main-Main di Cipete tetap mengusung semangat inklusif, gratis, dan terbuka untuk siapa pun. Casatopia kembali jadi ruang aman bagi para musisi independen dan pendengarnya untuk saling terhubung, berekspresi, dan tumbuh bersama.
Lewat keberagaman genre, kebersamaan, dan konsistensinya, gelaran ini kembali menegaskan satu hal penting: musik lokal hidup dan layak dirayakan, setiap minggu. []












