Jakarta – Synchronize Fest 2025 sukses digelar selama tiga hari pada 3–5 Oktober, menandai edisi ke-10 festival musik lintas genre ini. Euforia penonton masih terasa, membuktikan bahwa festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga ruang perayaan komunitas warga-wargi yang setia selama satu dekade.
Sejak 2019, Synchronize Fest konsisten mengusung isu lingkungan melalui berbagai program seperti pengelolaan sampah, kampanye membawa tumbler sendiri, stasiun isi ulang air minum, dan instalasi seni dari limbah plastik.
Tahun ini, area Hall D2 dan program Bike to Synchronize juga menunjukkan peningkatan partisipasi dalam gerakan ramah lingkungan.
Sebagai bentuk apresiasi, Synchronize Fest membuka penjualan Loyalty Ticket untuk edisi 2026 mulai 15 Oktober 2025. Tiket ini dijual seharga Rp350.000 untuk tiga hari festival dan tersedia di www.synchronizefestival.com.
Menariknya, pembelian tiket tersebut juga mencakup donasi untuk penanaman mangrove di Kepulauan Seribu, hasil kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Program ini diberi nama #WargaWargiMenanam, sebagai ajakan kolektif untuk berkontribusi langsung dalam pelestarian alam.
Dengan menggabungkan musik dan aksi nyata, Synchronize Fest membuktikan bahwa festival bisa menjadi wadah perubahan sosial dan lingkungan. Semangat kolektif warga-wargi menjadi kekuatan utama dalam menjaga keberlanjutan gerakan ini.
Tahun depan, penonton tak hanya diajak untuk menikmati pertunjukan musik, tetapi juga untuk menanam harapan bersama. Synchronize Fest terus tumbuh sebagai ruang yang menyatukan suara, aksi, dan kepedulian dalam satu harmoni. []












