Menparekraf Luncurkan Carbon Footprint di Bali

- Editor

Jumat, 8 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Data Nature Climate Change tahun 2018, pariwisata dunia saat ini menyumbang 8 persen dari emisi global, dimana 49 persennya berasal dari jasa transportasi.”

Pelopor.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, meluncurkan program “Towards Climate Positive Tourism through Decarbonization and Eco-tourism”. Program ini diluncurkan di Plataran Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, sebagai upaya menekan emisi karbon, untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Sandiaga menjelaskan, perubahan iklim menjadi isu dan perhatian penting bagi berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Sesuai ketetapan Paris Agreement (2015), semua negara memiliki kewajiban untuk berkontribusi dalam penurunan emisi termasuk melaksanakan, mengkomunikasikan upaya ambisius, mitigasi, dan juga adaptasi yang ditetapkan secara nasional atau dikenal sebagai National Determined Contribution (NDC).

“Dari data Nature Climate Change tahun 2018, pariwisata dunia saat ini menyumbang 8 persen dari emisi global, dimana 49 persennya berasal dari jasa transportasi,” tuturnya Kamis (07/07/2022).

Peluncuran program “Towards Climate Positive Tourism through Decarbonization and Ecotourism” ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan dari pemangku kepentingan pariwisata.

Menurut Menparekraf, Isu perubahan iklim sangat penting karena dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, dimana saat ini mencapai 80 persen dari total bencana yang terjadi di Indonesia. Perubahan iklim juga memicu risiko kelangkaan air, kerusakan ekosistem lahan dan lautan, kelangkaan pangan, hingga penurunan kualitas kesehatan.

Sebagai konsekuensinya juga akan berdampak negatif pada industri pariwisata dan daya saing destinasi. Sementara Indonesia, menjadi negara pertama di ASEAN yang memiliki komitmen Net Zero di sektor pariwisata.

Baca Juga :   Kembali Terpilih, Jerome Powell Tetap Pimpin The Fed Perangi Inflasi

“Saya hari ini sangat termotivasi, sangat memiliki harapan yang berbinar-binar karena kami menjadi pelopor Net Zero di ASEAN dan kami mendapatkan mitra yang kuat di industri pariwisata,” ungkap Sandiaga.

Kegiatan ini, merupakan kolabor-Aksi berbagai pihak, yaitu Plataran Indonesia, Wise Steps, Jejak.in, dan Indecon. Tak hanya itu, lintas kementerian/lembaga juga berperan penting di sini terutamanya Kementerian Keuangan, Menkomarves, KLHK, KKP, Bappenas, Kemendagri, dan OJK.

Selain itu keterlibatan Pemerintah Daerah dan 5 destinasi pilot project yang akan menerapkan program carbon footprint, yakni Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat); Mangrove Tembudan Berseri di Berau); Pantai 3 Warna di Clungup Mangrove Conservation-Malang); Bukit Peramun di Belitung; dan Taman Wisata Mangrove Klawalu, di Sorong.

Baca Juga :   Sandiaga Uno: Naik Balon Udara Tidak Perlu ke Cappadocia, di Ciater Juga Ada

Adapun pasca-pandemi market pariwisata berkelanjutan diperkirakan terus meningkat dimana 83 persen percaya bahwa perjalanan berkelanjutan penting secara global. Kemudian 69 persen diantaranya berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dari setiap perjalanan. Oleh sebab itu, carbon offset calculator diperlukan untuk menghitung berapa besar emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas perjalanan wisata.

“Perhitungan jejak karbon tersebut nantinya dikonversi menjadi nilai uang selanjutnya disalurkan untuk mendukung program positif seperti penanaman pohon, renewable energy, hingga pengembangan ekowisata,” sebut Menparekraf.

Pada kesempatan tersebut, Sandiaga juga mengajak pelaku industri pariwisata untuk ikut serta dalam Glasgow Declaration on Climate Action in Tourism.

Baca Juga :   Citigroup Umumkan Eksposurnya di Rusia Hampir USD 10 Miliar

“Komitmen aksi dalam deklarasi tersebut diharapkan dapat mengantarkan Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) dan membangun masa depan kepariwisataan Indonesia yang lebih baik melalui pariwisata berkelanjutan,” tandasnya. []

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ekspansi Layanan Gas Bumi PGN: Cluster Althia Park Jadi Titik Distribusi Terbaru
Bank DKI Dukung Pencanangan Blok M oleh Gubernur Pramono sebagai Hub Baru Jakarta
Kebut Jargas Bintaro, PGN Aliri Gas Kebayoran Villas dan Terrace
TIDAR di Bawah Rahayu Saraswati: Fokus pada Kemandirian Ekonomi dan Kepemimpinan Pemuda
Layanan Transfer Antar-Bank via RTOL melalui JakOne Mobile Bank DKI Telah Normal
Crayon Cosmos Kembali dengan Single Percuma
Bagikan Dividen Rp249,31 Miliar, Bank DKI Siap Bertransformasi Melalui IPO
Weak Hero Class 2 : Si Penyendiri Mulai Punya Teman

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:17 WIB

Adnan Veron, Arsyih Idrak, dan Liquid Silva Ajak Dunia Berdansa Lewat Move Dat Thing

Kamis, 19 Juni 2025 - 01:16 WIB

Swag Event Edisi 107 Hadirkan Rio Faturachman, Lucy dan Luma

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:27 WIB

Main-Main di Cipete Edisi 16 Hadirkan Alvin Wardiman, Adnan Nanda, El Michael, dan Syauqi Destanika

Rabu, 18 Juni 2025 - 19:33 WIB

Ussy Pieters Lepas Single Sampai Kapan di Usia 71 Tahun

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:16 WIB

Inocent Purwanto Resmi Terjun ke Industri Musik Lewat Single Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih

Jumat, 13 Juni 2025 - 02:06 WIB

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:57 WIB

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Rabu, 11 Juni 2025 - 23:22 WIB

Bakal Konser di Sentul, Mariah Carey Siap Bawakan Hits Ikonik

Berita Terbaru

Maestro Harpa Indonesia, Ussy Pieters. (Foto: Istimewa)

Musik

Ussy Pieters Lepas Single Sampai Kapan di Usia 71 Tahun

Rabu, 18 Jun 2025 - 19:33 WIB