Jakarta | Komisi Sekuritas dan Bursa atau The Securities and Exchange Commission (SEC) mengusulkan peraturan pengetatan pada penawaran koin awal atau initial coin offerings (ICO) untuk token utilitas siap pakai, dengan meminta portal ICO mengajukan persetujuan dengan regulator untuk penerbitan dan pencatatan token tersebut di primer dan pasar sekunder.
SEC telah menyelenggarakan konsultasi publik untuk mengumpulkan pendapat tentang peraturan baru dan sidang dijadwalkan berlangsung hingga 29 Juni. Token siap pakai yang populer saat ini tersedia untuk diperdagangkan, termasuk koin KUB buatan Bitkub Online dan koin JFIN Jay Mart.
Menurut pernyataan SEC, regulator mengadakan pertemuan kelompok fokus pada Maret untuk berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari operator bisnis aset digital, perumusan pedoman peraturan untuk ICO untuk token utilitas siap pakai.
Pedoman tersebut memerlukan portal ICO berlisensi untuk bertindak sebagai perantara. Mengutip Bangkok Post, setiap penerbit yang ingin menawarkan dan mencantumkan token utilitas siap pakai untuk perdagangan di bursa digital harus meminta portal ICO mengajukan persetujuan SEC atas nama mereka. Setelah menerima persetujuan, portal akan mencantumkan token di bursa digital.
SEC menawarkan dua jalur untuk persetujuan, yaitu jalur cepat untuk token utilitas siap pakai dengan karakteristik tertentu yang akan diproses dalam 15 hari kerja, dan jalur normal untuk token utilitas siap pakai lainnya yang tidak memenuhi syarat untuk cepat melacak.
Token utilitas siap pakai yang digunakan sebagai alat pembayaran barang dan jasa akan didiskualifikasi dari proses persetujuan.
Penerbit yang tidak ingin mendaftarkan token mereka untuk diperdagangkan di bursa digital dan tidak memenuhi persyaratan pengecualian, harus mengajukan persetujuan kepada SEC dan menjual token mereka melalui portal ICO juga.
Berdasarkan pedoman, penerbit harus mengungkapkan informasi sebelum dan sesudah penawaran. Selain itu juga secara teratur mengungkapkan dan memperbarui informasi mengenai token mereka, terutama ketika ada perubahan signifikan yang dapat mempengaruhi harga token. Hal itu untuk memastikan investor memiliki informasi yang cukup untuk membuat keputusan.[]