Jakarta | Perusahaan otomotif Jepang, Toyota Motor Corp., gagal memenuhi target produksi globalnya pada April 2022, antara lain dipicu oleh krisis pasokan suku cadang dan juga penguncian atau lockdown terkait pembatasan Covid-19.
Berdasarkan laporan Reuters, produksi Toyota pada April 2022 hanya 692.259 unit kendaraaan, anjlok sekitar 9% secara year-on-year (yoy). Angka itu juga sangat jauh dari target yang ditetapkan semula 750.000 unit.
Melihat hal itu, pada pekan lalu Toyota pun merevisi target produksi globalnya untuk bulan Juni menjadi sekitar 800.000 unit. Bahkan ada kemungkinan produsen mobil terbesar di dunia dari sisi penjualan ini akan memangkas target produksi global tahun 2022 menjadi hanya 9,7 juta unit.
Seiring dengan melesetnya produksi, penjualan global Toyota pada April juga melandai hingga 11,1% secara yoy, menjadi hanya 763.708 unit.
Demikian juga penjualan domestik anjlok hampir 17% menjadi 103.143 unit. Angka itu belum termasuk penjualan Daihatsu dan Hino Motors.
Di sisi lain, Toyota berkomitmen akan mengalokasikan dana senilai 48 miliar rupee atau sekitar Rp 9 triliun untuk memproduksi komponen kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di India.
Mengutip Bloomberg, Toyota Kirloskar Motor dan Toyota Kirloskar Auto Parts telah menandatangani nota kesepahaman dengan negara bagian Karnataka selatan India untuk menanamkan 41 miliar rupee. Kemudian sisanya akan berasal dari Toyota Industries Engine India.
Toyota menyelaraskan target energi bersihnya sendiri dengan ambisi India menjadi pusat manufaktur, meski peralihan ke transportasi bersih di India lebih lambat dibanding negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.[]