Jakarta | Thailand sedang mempertimbangkan pemberian insentif pajak bagi perusahaan yang berpartisipasi dalam upaya berkelanjutan pemerintah mengurangi emisi karbon dioksida.
Wakil Sekjen Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional Jinanggoon Rojananan mengatakan, insentif pajak diperlukan untuk menarik sektor swasta Thailand untuk mengurangi emisi karbon dioksida, sejalan dengan upaya pemerintah mencapai netralitas karbon pada 2050 dan bersih-nol gas rumah kaca emisi pada 2065.
Mengutip Bangkok Post, Thailand menghasilkan sekitar 250 juta ton emisi karbon dioksida per tahun, 100 juta ton di antaranya berasal dari pembangkit listrik.
Jinanggoon mengatakan, saat ini sektor swasta Thailand telah bersiap untuk bekerja sama dengan pemerintah mencapai tujuan tersebut, dan banyak perusahaan bersiap memasuki pasar karbon.
Dia mengutip survei Federasi Industri Thailand (FTI) pada 2021 yang menemukan 70% dari 45 kelompok industri setuju dengan ambisi jangka panjang negara itu dalam hal aksi iklim.
Sekitar 10.000 perusahaan telah mengajukan pendaftaran mereka ke Program Pengurangan Emisi Sukarela Thailand atau the Thailand Voluntary Emission Reduction Program (T-VER).
T-VER diluncurkan pada 2013 oleh Organisasi Manajemen Gas Rumah Kaca Thailand atau the Thailand Greenhouse Gas Management Organization (TGO) sebagai skema sukarela berbasis proyek untuk mempromosikan dan mendukung semua sektor yang berpartisipasi dalam program pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dan untuk menjual unit pengurangan atau kredit karbon.
TGO menetapkan aturan dan prosedur untuk pengembangan proyek, metodologi pengurangan emisi GRK, dan sertifikasi kredit pengurangan emisi. Semua proyek yang berpartisipasi dalam program T-VER harus mengurangi emisi GRK.[]