Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, keberhasilan Educa Studio dalam menghasilkan karya dan intellectual property memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan sektor ekonomi kreatif tanah air, khususnya di subsektor game.
Educa Studio, merupakan startup yang mengkhususkan diri dalam perangkat lunak dan pengembangan game yang mendukung pendidikan untuk anak-anak.
“Kita langsung tadi menawarkan (berpartisipasi dalam) Gamescon dan Tokyo Game Show serta Hongkong International Licensing Show,” tutur Sandiaga saat melakukan kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah mengunjungi Educa Studio di Kota Salatiga.
“Mudah-mudahan talenta terbaik dari Salatiga ini juga bisa berpartisipasi karena Indonesia merupakan 10 besar negara dengan pasar e-sport terbesar di Asia,” sambungnya.
Adapun brand product dari Educa Studio antara lain Marbel (aplikasi dan game edukasi), Riri (komik dan animasi), dan Gamelab (pendidikan dan pelatihan). Hingga saat ini karya dari Educa Studio telah diunduh lebih dari 35 juta kali.
Lebih lanjut, Sandiaga menekankan pentingnya bagi Educa Studio untuk menembus pasar internasional. Untuk mendorong hal tersebut, rancangan Peraturan Presiden tentang pengembangan ekosistem game nasional sudah dususun.
“Nanti akan ada Perpresnya. Dan Perpresnya ini akan membantu pelaku seperti Educa Studio sebagai pemain industri game untuk fokus terhadap game, khususnya di bidang pendidikan dan produksi IP yang sangat krusial. Inovasi, adaptasi, dan kolaborasi harus kita terus gencarkan dengan semangat 3G gercep, geber, dan gaspol,” tegasnya. []