Jakarta | Pendiri Tesla Inc. Elon Musk mengunggah cuitan yang menyebutkan bahwa ia menunda sementara kesepakatan akuisisi Twitter Inc. senilai USD 44 miliar, sambil menunggu data tentang proporsi akun palsunya.
“Kesepakatan Twitter untuk sementara ditangguhkan, detail yang mendukung perhitungan bahwa akun spam/palsu memang mewakili kurang dari 5% pengguna,” cuit Musk di akun Twitternya.
Meski demikian, Musk memastikan bahwa dia masih berkomitmen untuk tetap membeli Twitter. Sebelumnya, dia mengabaikan uji tuntas ketika setuju membeli Twitter pada 25 April 2022, dalam upaya membuat perusahaan tersebut menerima penawarannya.
Kabar penangguhan ini otomatis membuat saham Twitter anjlok. Mengutip Reuters, saham Twitter merosot 16% ke level USD 38,06 dalam perdagangan pra-pasar di New York, jauh di bawah harga kesepakatan USD 54,20 per saham. Sedangkan saham Tesla naik sekitar 5%.
Namun, Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar. Selain itu juga tidak ada reaksi langsung dari investor yang disadap Musk pekan lalu untuk mengumpulkan dana USD 7,1 miliar.
Musk mengunggah cuitan laporan Reuters dari beberapa waktu lalu yang mengutip angka akun palsu. Twitter mengatakan bahwa angka tersebut adalah perkiraan, dan jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi.
Menurut Twitter, perkiraan jumlah akun spam di situs microblogging telah stabil di bawah 5% sejak 2013. Hal ini mendorong sejumlah analis mempertanyakan mengapa Musk membahasnya sekarang.[]