Jakarta – Raksasa perbankan Amerika Serikat (AS) Citigroup mengatakan, bahwa salah satu pedagangnya membuat kesalahan dalam apa yang disebut “flash crash” pasar saham di Eropa pada Senin (02/04/2022).
Flash crash adalah penurunan harga satu atau lebih aset yang sangat cepat, hal itu sering kali disebabkan oleh kesalahan perdagangan.
Akibat Flash Crash, Perdagangan dihentikan sebentar di beberapa pasar setelah indeks saham utama jatuh tepat sebelum jam 8 pagi GMT Senin kemarin. Dimana saham Nordik menjadi yang terpukul paling keras, sementara indeks Eropa lainnya juga anjlok untuk waktu yang singkat.
“Pagi ini salah satu pedagang kami melakukan kesalahan saat memasukkan transaksi. Dalam beberapa menit, kami mengidentifikasi kesalahan dan memperbaikinya,” tutur bank yang berbasis di New York itu dalam sebuah pernyataan pada Senin malam.
Flash crash juga menyebabkan saham Eropa jatuh secara tiba-tiba saat perdagangan sangat tipis lantaran hari libur umum di seluruh dunia.
Benchmark Swedia Indeks saham Stockholm OMX 30, adalah salah satu yang paling terpukul, jatuh 8% pada satu titik, sebelum memulihkan sebagian besar kerugian untuk mengakhiri hari 1,87% lebih rendah.

Flash crash dapat disebabkan oleh kesalahan manusia, atau yang disebut perdagangan “jari gemuk”, yakni referensi untuk seseorang yang salah mengetik detail perdagangan.
Kesalahan perdagangan seperti itu dan flash crash yang diakibatkannya seringkali mahal. Mereka telah memicu perombakan aturan pasar saham dan bahkan berujung pada hukuman pidana.
● Pada Agustus 2012, kesalahan perdagangan komputer di perusahaan jasa keuangan AS Knight Capital menyebabkan gangguan pasar saham besar, merugikan perusahaan sekitar $440 juta.
● Pada Oktober 2013, flash crash di Bursa Singapura di mana beberapa saham kehilangan hingga 87% dari nilainya dan mengakibatkan peraturan baru diberlakukan untuk menghindari terulangnya insiden tersebut.
● Pada 2020, mantan pedagang pasar saham yang berbasis di Inggris Navinder Sarao dijatuhi hukuman satu tahun tahanan rumah karena membantu memicu kehancuran pasar saham AS senilai $1 triliun 10 tahun sebelumnya.

Kala itu, Sarao menggunakan perangkat lunak berkecepatan tinggi yang diprogram khusus untuk menempatkan ribuan pesanan yang tidak ingin dia penuhi sehingga menciptakan ilusi permintaan pasar. Ketika dia membatalkan atau mengubah tawarannya, dia bisa mendapat untung.
Aktivitas -yang dikenal sebagai “spoofing” ini, berkontribusi pada ketidakstabilan pasar yang menyebabkan “flash crash” pada Mei 2010 ketika indeks Dow Jones turun hampir 1.000 poin dalam hitungan menit.
Pasa tahun 2010, AS menjadikan spoofing sebagai kejahatan. Langkah ini, sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperketat peraturan setelah krisis keuangan 2008. []
Sumber BBC