Komisi VII: Pemerintah Tak Pernah Miliki Rencana Gas Elpiji Subsidi Tepat Sasaran

- Editor

Senin, 14 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tabung gas elpiji. (Foto: Pelopor.id/Unsplash)

Tabung gas elpiji. (Foto: Pelopor.id/Unsplash)

Pelopor.id | Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari menilai, pemerintah tidak pernah memiliki rencana melakukan pencegahan agar subsidi gas elpiji tepat sasaran. Hal ini menanggapi keputusan pemerintah melalui PT Pertamina Patra Niaga yang menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi sebesar 21 persen dari rata-rata harga CPA (Contract Price Aramco) sepanjang 2021.

Menurut Diah, tidak semua pengguna gas elpiji nonsubsidi adalah masyarakat golongan menengah ke atas, melainkan banyak juga Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), seperti warung makan dan industri mikro makanan.

Terkait hal itu, ia sangat menyayangkan keputusan pemerintah, meskipun pengguna gas elpiji nonsubsidi hanya 7%, relatif terbilang sedikit dibanding pengguna gas elpiji subsidi yang mencapai 93%.

Ia justru khawatir dengan kenaikan harga ini, para pengguna gas elpiji nonsubsidi akan beralih ke elpiji bersubsidi. Jika hal itu sampai terjadi, maka akan semakin memberatkan kondisi APBN yang hingga kini harus menanggung beban subsidi minyak dan gas (migas).

“Di tengah situasi masyarakat sedang berat, kami dari F-PKS (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera) sangat menyayangkannya. Karena kenaikan (harga komoditas energi) yang berturut-turut, BBM naik, gas juga naik. Harusnya (harga) jangan naik dulu, tunggu sampai perekonomian membaik dulu,” kata Diah seperti dikutip dari Parlementaria.

Diah melanjutkan, meski Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi gas alam yang besar di dunia, namun pada kenyataannya masih mengimpor gas elpiji. Pasalnya, Indonesia tidak memiliki teknologi dan infrastruktur untuk mengolah bahan baku menjadi gas elpiji yang siap pakai.

Karena itu, ia meminta pemerintah tidak bergantung pada pasokan impor terus menerus. Namun harus juga mulai melakukan mitigasi usaha serius pada pengolahan sumber daya alam (SDA) yang ada hingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas elpiji di dalam negeri.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Puan Maharani Ungkap Fakta Pedagang Kecil Sulit Dapat Stok Minyak Goreng

Berita Terkait

Bank Jakarta Hadir di “Pasar Malem Narasi 2025”, Dorong Transaksi Non-Tunai Lewat Cara Kreatif dan Inklusif
Dorong Implementasi ESG Dalam Bisnis, Bank Jakarta Raih Penghargaan Regional Banking ESG Excellence Award 2025
WhatsApp, Google Maps dan X Bisa Digunakan Tanpa Internet
Pesta Hadiah IMPoin 2025, Apresiasi IM3 untuk Pengguna Loyal
PGN Salurkan Gas Alam ke Cluster Mandar Bintaro
Pemerintah Perkuat Pengawasan Tanah yang Dikuasai Perusahaan Skala Besar
BNN Identifikasi dan Musnahkan 2 Ladang Ganja
Gandeng Bank Jakarta, Pemprov Jakarta Percepat Kredit Program 3 Juta Rumah

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 16:12 WIB

Manjakani Persembahkan Album Self-Titled, Simfoni Kehidupan Sehari-Hari

Sabtu, 8 November 2025 - 15:39 WIB

Rocker Kasarunk Lepas Single Anyar Bertajuk Aku Sedang Tak Percaya Diri

Sabtu, 8 November 2025 - 15:10 WIB

Phoebe Paris Ungkap Romansa dan Kerinduan Lewat Lagu Wanna Just Be With You

Sabtu, 8 November 2025 - 03:19 WIB

Kolaborasi Musik Indonesia-Prancis, Suarajiwa Bakal Konser Keliling Jawa

Jumat, 7 November 2025 - 02:22 WIB

Wen & the Wknders Daftarkan 15 Lagu ke Sora Music Publisher

Kamis, 6 November 2025 - 19:23 WIB

COMA Baresto Jadi Saksi Kemenangan Basajan di Selector! Bersama Iga Massardi

Kamis, 6 November 2025 - 18:43 WIB

Sosila dan Dorrein Latuputty Tampil di Swag Event Episode 126 Blok M

Kamis, 6 November 2025 - 01:05 WIB

Main-Main di Cipete Vol. 33: Musik Jujur dari Yogie Semata dan Kawan-Kawan

Berita Terbaru