Pelopor.id | Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan gejolak harga pangan. Pasalnya, situasi makin hari makin memburuk terhadap tata niaga pangan dan energi ini, padahal Kementerian Perdagangan (Kemendag) selalu menjanjikan harga normal dan stok aman menjelang puasa dan lebaran.
“Belum selesai masalah kenaikan dan kelangkaan minyak goreng dan kedelai, sekarang harga daging sapi mulai naik. Belum lagi gas elpiji non subsidi yang juga naik. Saya menyarankan kepada pemerintah agar membentuk tim khusus,” kata Nevi dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Parlementaria.
Nevi melanjutkan, tim khusus itu terdiri dari berbagai lembaga institusi kementerian di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebutkan, selain dampak pandemi yang terus berlangsung, pecahnya perang Rusia-Ukraina juga membuat inflasi Indonesia melambung. Hal itu terutama dipicu oleh kenaikan harga komoditas energi dan sumber daya mineral di pasar global.
“Pemerintah harus memastikan stok kebutuhan pangan tercukupi untuk 6 bulan ke depan. Negara mesti dapat memanfaatkan penggunaan sumber daya dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku yang terkait dengan energi,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta pemerintah mengawasi distribusi kebutuhan bahan pokok seperti minyak goreng, sehingga tidak terjadi penimbunan yang bisa mengakibatkan lonjakan harga.
“Pada jangka panjang, alternatif sumber pangan lokal harus mulai dibangun dengan mengupayakan substitusi. Sebab, Indonesia memiliki keanekaragaman komoditas pangan yang sejatinya bisa dimanfaatkan,” imbuhnya.[]












