Analis: Invasi Rusia Bawa Berkah Bagi Penghasil Komoditas, Termasuk Indonesia

- Editor

Senin, 7 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu tambang batu bara di Kalimantan Selatan. (Foto: Pelopor.id/Unsplash)

Salah satu tambang batu bara di Kalimantan Selatan. (Foto: Pelopor.id/Unsplash)

Pelopor.id | Invasi Rusia ke Ukraina tampaknya membawa berkah tersendiri bagi negara-negara penghasil komoditas, seperti Indonesia, Tiongkok, Australia dan Malaysia. Kenaikan harga komoditas dijadikan umpan bagi para spekulan untuk menjatuhkan negara-negara yang notabene memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan Belarusia.

“Yang membuat harga komoditas mengalami kenaikan bukan disebabkan oleh Rusia menginvasi Ukraina, namun sanksi yang berlebihan dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan Inggris terhadap Rusia dan Belarusia,” kata Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulisnya pada Senin, (07/03/2022).

Pasca-sanksi ekonomi diterapkan, lanjut Ibrahim, maka para spekulan di berbagai negara melakukan aksi beli yang tidak terbatas, membuat lonjakan harga komoditas yang tak wajar dan ini sebenarnya menjadi serangan telak bagi negara-negara yang memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan Belarusia.

Menurut Ibrahim, tanpa adanya ikut campur pihak ketiga, harga komoditas tidak mungkin mengalami lonjakan yang signifikan. Apalagi, sekutu Rusia yaitu Tiongkok yang kemungkinan akan mengikuti jejak Rusia, melakukan invasi terhadap Taiwan. Ini semua dampak AS, NATO dan Inggris yang terlalu gegabah dalam memberikan sanksi ekonomi.

“Di samping itu, dengan lonjakan harga yang terus naik, Bank Sentral Amerika (The Fed) dalam pertemuan di tanggal 15 Maret 2022, kemungkinan akan menahan suku bunga sampai perang benar-benar sudah berhenti,” ujarnya.

Dampak dari sanksi tersebut membuat harga-harga komoditas, seperti minyak mentah, emas, gas alam dan batu bara mengalami kenaikan yang tidak wajar.

Ibrahim memprediksi, harga emas dalam hitungan Maret 2022 bisa menyentuh USD 2.150 per troy ounce/logam mulia Rp 1.150.000 per gram, minyak mentah WTI bisa menyentuh USD 200 per barel, batu bara USD 600 per ton, gas alam USD 5.500, dan Bitcoin bisa tembus USD 45.000 per koin.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Gerebek Pinjol Ilegal di Jakarta Utara, Polisi Amankan 99 Orang

Berita Terkait

Bank Jakarta Hadir di “Pasar Malem Narasi 2025”, Dorong Transaksi Non-Tunai Lewat Cara Kreatif dan Inklusif
Dorong Implementasi ESG Dalam Bisnis, Bank Jakarta Raih Penghargaan Regional Banking ESG Excellence Award 2025
WhatsApp, Google Maps dan X Bisa Digunakan Tanpa Internet
Pesta Hadiah IMPoin 2025, Apresiasi IM3 untuk Pengguna Loyal
PGN Salurkan Gas Alam ke Cluster Mandar Bintaro
Pemerintah Perkuat Pengawasan Tanah yang Dikuasai Perusahaan Skala Besar
BNN Identifikasi dan Musnahkan 2 Ladang Ganja
Gandeng Bank Jakarta, Pemprov Jakarta Percepat Kredit Program 3 Juta Rumah

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 16:12 WIB

Manjakani Persembahkan Album Self-Titled, Simfoni Kehidupan Sehari-Hari

Sabtu, 8 November 2025 - 15:39 WIB

Rocker Kasarunk Lepas Single Anyar Bertajuk Aku Sedang Tak Percaya Diri

Sabtu, 8 November 2025 - 15:10 WIB

Phoebe Paris Ungkap Romansa dan Kerinduan Lewat Lagu Wanna Just Be With You

Sabtu, 8 November 2025 - 03:19 WIB

Kolaborasi Musik Indonesia-Prancis, Suarajiwa Bakal Konser Keliling Jawa

Jumat, 7 November 2025 - 02:22 WIB

Wen & the Wknders Daftarkan 15 Lagu ke Sora Music Publisher

Kamis, 6 November 2025 - 19:23 WIB

COMA Baresto Jadi Saksi Kemenangan Basajan di Selector! Bersama Iga Massardi

Kamis, 6 November 2025 - 18:43 WIB

Sosila dan Dorrein Latuputty Tampil di Swag Event Episode 126 Blok M

Kamis, 6 November 2025 - 01:05 WIB

Main-Main di Cipete Vol. 33: Musik Jujur dari Yogie Semata dan Kawan-Kawan

Berita Terbaru