Pelopor.id | Perusahaan minyak asal Amerika Serikat (AS), Exxon Mobil Corp hingga tahun lalu telah memangkas jumlah tenaga kerjanya sebanyak 9.000 orang secara global. Dengan demikian, total pekerja Exxon di akhir tahun lalu berjumlah 63.000 karyawan tetap.
Selain mengurangi jumlah pegawai, Exxon juga menjual sejumlah aset dan memangkas biaya-biaya lainnya, setelah mengalami kerugian yang sangat signifikan pada tahun 2020, akibat dampak pandemi.
Melansir Reuters, upaya ini pun akhirnya terbukti mampu membantu Exxon meraih laba tahunan terbaiknya dalam tujuh tahun terakhir pada 2021.
Pada bulan lalu, Exxon sempat mengatakan bahwa pihaknya berencana melakukan restrukturisasi dari operasi globalnya dengan menggabungkan bisnis penyulingan dan bahan kimia. Mereka juga berjanji memangkas USD 6 miliar dari biaya operasional pada tahun depan.
Tak hanya itu, Exxon juga menjual properti gas serpih yang membentang di lahan seluas 27.000 hektar di lembah Appalachian Ohio, AS. Nilai penjualan aset ini diperkirakan bisa mencapai USD 200 juta.
Properti ini menghasilkan sekitar 250 juta kaki kubik setara hari (mmcfd) gas pada 2017 dan menjadi salah satu aset yang dipasarkan Exxon, lantaran berfokus pada pengembangan di Guyana, lepas pantai Brasil dan ladang serpih Permian Basin Texas. []