Pelopor.id – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa pihaknya akan meneruskan perjuangan untuk mengeliminasi kusta di Indonesia. Sebab saat ini, masih ada 6 provinsi dan 101 kabupaten/kota yang belum mencapai eliminasi kusta.
“Untuk memperkuat komitmen kita dalam mengeliminasi kusta, maka peringatan Hari Kusta Sedunia Tahun 2022 ini mengajak semua komponen masyarakat baik dari unsur swasta, organisasi profesi, organisasi masyarakat, mitra pembangunan dan media untuk berperan aktif memberikan informasi yang komprehensif seluas-luasnya agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang kusta sehingga tentunya tujuan eliminasi kusta agar bisa segera tercapai,” tutur Nadia dalam acara media briefing memperingati Hari Kusta Sedunia bertema “Mari Hapuskan Stigma dan Diskriminasi terhadap Kusta”, secara daring, Senin (31/1/2021).
Nadia juga menyampaikan dalam memperingati Hari Kusta Sedunia 2022 di tingkat pusat dimulai dari kick off kampanye hapuskan stigma dan diskriminasi kusta yang pada hari ini dilakukan di RSUP dr Sitanala, Tangerang, Banten. Kampanye tersebut, agar masyarakat tidak takut terhadap kusta. Sebab, penyakit ini dapat disembuhkan dan tidak mudah menular.
Kusta, disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae yang memengaruhi kulit, mata, hidung dan saraf perifer. Gejalanya termasuk bercak-bercak berwarna terang atau kemerahan di kulit disertai dengan berkurangnya kemampuan merasa, mati rasa, dan lemas pada tangan dan kaki. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan terapi dan sejumlah obat selama 6 sampai 12 bulan. Penanganan sedini mungkin akan menghindarkan dari kecacatan.
Adapun peluncuran kampanye hapuskan stigma dan diskriminasi kusta, pada hari ini akan dilanjutkan dengan rangkaian webinar, talkshow dan siaran radio kesehatan maupun bekerja sama dengan RRI, temu media nasional serta berbagai media informasi dan melakukan bakti sosial.
Kegiatan ini, melibatkan perguruan tinggi setempat dalam sosialisasi kegiatan pengendalian kusta. Kegiatan tersebut juga tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai bagian dari upaya penghapusan stigma sekaligus upaya untuk memperkuat komitmen dalam pengendalian kusta.
“Peringatan ini akan terus dilakukan sampai dengan puncak peringatan Hari Kusta Sedunia pada tanggal 20 April 2022 dengan memberikan penghargaan kepada provinsi dan kabupaten/kota yang telah mencapai eliminasi kusta,” tegasnya.
Pada peringatan Hari Kusta Sedunia 2022 ini, diharapkan elemen masyarakat tetap menyampaikan suara kisah orang yang pernah mengalami kusta dan menghargai pengalaman mereka, sehingga stigma dan diskriminasi semakin turun.
“Orang yang pernah mengalami kusta memiliki hak untuk memiliki kehidupan yang tentunya bermartabat dari stigma dan diskriminasi terkait penyakit yang pernah mereka alami,” tegasnya. []