Pelopor.id | Jakarta – Indonesia terus mempererat hubungan dagang dengan Singapura, salah satunya melalui ekspor komoditas kelautan dan perikanan.
Dalam pertemuan virtual antara Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mewakili Pemerintah Indonesia dengan Singapore Food Agency (SFA), pada Rabu (29/09/2021), terungkap bahwa pelaku usaha Singapura sangat meminati udang (black tiger shrimp and white shrimp), cumi dan sotong, tuna, marlin, swordfish, mahi-mahi, surimi hingga fillet ikan ekor kuning asal Indonesia.
“Kami melihat bahwa acara temu bisnis virtual yang telah dilangsungkan menjadi salah satu platform alternatif di tengah pembatasan selama situasi pandemi Covid-19 ini,” kata Direktur Jenderal PDSPKP Artati Widiarti di Jakarta, Kamis (30/09/2021).
Baca juga: Klaster Tambak KKP di Cidaun Kembali Panen Udang Vaname
Artati menyampaikan bahwa ekspor produk kelautan dan perikanan tetap tumbuh di masa pandemi, terlihat dari data tahun lalu, Indonesia mengekspor sebanyak 1,3 juta ton atau setara dengan USD 5,2 miliar. Angka itu meningkat, baik dari sisi nilai sebesar 5,5% maupun volume sebesar 6,6%, dibandingkan tahun 2019.
“Terdapat lima tujuan pasar utama produk perikanan Indonesia yaitu Amerika Serikat (40,3%), Tiongkok (15,7%), ASEAN (11,8%), Jepang (11,7%), dan Uni Eropa (5,6%),” kata Artati.
Khusus untuk pasar Singapura, sepanjang tahun 2020, Indonesia mengekspor produk kelautan dan perikanan sebanyak 29.660 ton dengan nilai USD 88,9 juta. Produk perikanan yang diekspor ke Singapura antara lain ikan laut lainnya, udang, kepiting-rajungan, cumi-sotong-gurita dan tuna.
Baca juga: KKP Kecewa Warga Konsumsi Hiu Paus Terdampar di Cianjur
Artati menegaskan, nilai ekspor ini sangat mungkin untuk terus ditingkatkan, mengingat kedekatan kedua negara serta kemudahan akses maupun fasilitas ekspornya. Selain itu, bagi Singapura juga sebagai diversifikasi pemasok, selain dari negara-negara produsen ikan lainnya.
“Oleh karena itu, saya sangat mendukung kedua negara melakukan temu bisnis dan kegiatan lainnya dalam kerangka kerja sama Indonesia-Singapore Agribusiness Working Group (IS AWG). Hal ini tentunya untuk meningkatkan perdagangan produk perikanan antara kedua negara,” ujar Artati.
Di kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Machmud menyebutkan, sebanyak 9 eksportir perikanan Indonesia telah bergabung dalam acara tersebut. Dia pun mendorong para pelaku usaha untuk melakukan kontak dan berbisnis dengan pembeli dari Singapura, usai acara virtual temu bisnis. “Semoga kegiatan ini berkelanjutan dan membuahkan hasil hingga berdampak bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat kita,” harapnya.
Baca juga: KKP Tangkap Kapal Trawl Asal Malaysia di Selat Malaka
Sebagai informasi, 9 eksportir Indonesia yang mengikuti forum tersebut ialah PT Perikanan Indonesia, PT Bumi Nayla Nusantara, PT Cakrawala Samudera Mandiri, PT Naga Laut Bersinar, PT Bandar Bahari Sukses, PT Anugerah Laut Indonesia, PT. Aruna Jaya Nuswantara (Aruna), PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery) dan PT Koperasi Santo Alvin Pratama.
Sementara dari Singapura dihadiri oleh perwakilan 3 asosiasi perikanan utama di Singapura antara lain Singapore Fish Merchant General Association (SFMGA), Seafood Industries Association Singapore (SIAS), dan Punggol Fish Merchant Association (PFMA), serta beberapa anggota diantaranya Hai Sia Seafood Pte Ltd., High Tide Frozen Food Pte. Ltd., Pan Seas Enterprises Pte. Ltd., Thia Piah Seng, Seawaves, FISH Group. []