Pelopor.id | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melaksanakan Konferensi Pers Hasil Rapat Terbatas (Ratas) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual pada Senin (27/09/2021).
Dalam paparannya, Menko Luhut menjelaskan bahwa per 26 September 2021, kasus konfirmasi nasional turun sebanyak 96,6 persen dari puncaknya pada 15 Juli 2021 lalu. Begitu pun kasus aktif per 26 September 2021 terhitung lebih rendah dari angka pada 2 September 2020, yaitu 42.769 dengan 43.059. Kasus aktif nasional juga telah mengalami penurunan sebanyak 92,6 persen dari puncaknya pada 24 Juli 2021.
Baca juga: Luhut Pandjaitan : Indonesia akan Bantuk Health Tourism Board
Meski demikian, Menko Luhut tetap berpesan agar kita semua jangan berpuas diri, melainkan lebih berhati-hati. “Kita tidak boleh berpuas diri, tapi justru tambah hati-hati. Teman-teman Polri dan TNI sudah kerja dengan luar biasa, begitu juga dengan dinas kesehatan, saya kira mereka sudah bekerja bahu membahu,” kata Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan terkait dengan perkembangan kasus luar Jawa Bali. Dari angka kasus aktif nasional sebesar 42.769, kasus distribusi luar Jawa adalah sebesar 62,84 persen. Sedangkan dilihat dari segi kesembuhan nasional yang 95,62 persen, di luar Jawa bali adalah 94,96 persen. Sementara itu, tingkat kematian nasional 3,36 persen, dan luar Jawa-Bali adalah 3,08 persen.
Baca juga: Dukung Pengembangan Vaksin, Luhut Pandjaitan Tinjau PT Etana Biotechnologies Indonesia
Mengutip perintah Presiden Joko Widodo, Menko Airlangga mengatakan bahwa Presiden menggarisbawahi penggunaan DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) di daerah agar difokuskan untuk penanganan Covid-19. “Bapak Presiden mengingatkan, masing2 KL perlu memonitor belanja negara agar pertumbuhan ekonomi masih bisa terjaga,” tutup Menko Airlangga.
Selain kedua menteri koordinator tersebut, turut hadir dalam rapat Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menkes menambahkan, sektor pendidikan saat ini menjadi salah satu prioritas, sebab pembelajaran tatap muka apabila terus ditunda akan menyebabkan banyak kerugian jangka panjang. Oleh karena itu, pembelajaran tatap muka secara bertahap akan diimplementasikan dengan pengawasan, passive case finding dan active case finding. []