Pelopor.id | Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meyakini, Indonesia mampu menciptakan produk UMKM berteknologi tinggi dan berstandar internasional. Untuk itu, Teten mengarahkan UMKM agar masuk ke dalam produk berbasis inovasi teknologi dan kreativitas. Keinginan ini berdasarkan kesuksesan CV Nuri Teknik (Nuritek) di Cianjur, Jawa Barat, sebagai contoh pelaku UMKM usaha yang mengandalkan desain dan teknologi yang mampu berinovasi dan kreatif.
Nuritek adalah usaha yang fokus pada pembuatan berbagai alat-alat kesehatan (alkes), baik untuk keperluan kedokteran maupun rumah sakit dan manufaktur umum. “Sebagai produsen dalam negeri, Nuritek sukses menjadi supplier alat-alat kedokteran dan rumah sakit yang telah tersebar hampir ke seluruh provinsi di Indonesia,” ucap Teten saat mengunjungi pabrik sekaligus tempat produksi Nuritek di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (18/09/2021).
Teten menegaskan, di masa pandemi Covid-19, salah satu bisnis yang masuk dalam kelompok the winner adalah produsen alat-alat kesehatan. Sehingga peningkatan produksi perlu terus dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat, khususnya rumah sakit. “Produksi alat-alat kesehatan Nuritek ini sejak tahun 90-an ini sudah lama berproduksi bahan berstandar internasional. Ke depan UMKM diarahkan masuk ke produk berbasis inovasi dan kreativitas,” tegas Teten.
Baca juga: Teten Masduki Lepas Ekspor Briket UKM Binaan LPDB-KUMKM ke Hong Kong dan Irak
Saat ini, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) tengah membuat master plan agar UMKM di Indonesia bisa seperti Korea Selatan, Taiwan, Jepang, bahkan Malaysia, yang menjadi bagian dari rantai pasok industri pembuat komponen. “Kita harus mengejar ini. Tidak boleh kalah dengan negara lain. Karena Indonesia mampu,” kata Teten.
Untuk itu, KemenKopUKM punya harapan yang tinggi bagi UMKM untuk mampu membuat produk dengan teknologi tinggi. “Ini buktinya. Nuritek mampu dan berhasil. Saya ingin kerja sama dengan Nuritek untuk menyimbangkan kemampuan serta pengetahuan menjadi inkubasi binis mengembangkan UMKM lain berbasis teknologi,” ujar Teten.
Selama ini, keberpihakan pemerintah untuk mendukung produk-produk dalam negeri terus digencarkan. Sejak tanggal 14 Mei 2020, Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi. Selain itu, pada portal LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) juga telah dibuat laman khusus untuk produk UMKM dan Koperasi.
Baca juga: Teten Masduki: Koperasi Harus Jadi Konsolidator dan Agregator Bagi Usaha Kecil
Teten pun mengapresiasi Nuritek yang telah onboarding di laman LKPP, sehingga alokasi minimal 40 persen belanja Pemerintah Pusat dan Daerah untuk produk UMKM dan Koperasi dapat dimanfaatkan. “Kebijakan ini tertuang dalam Perpres 12 tahun 2021. Total alokasi anggaran pada 2021 ini sebesar Rp 460 triliun,” imbuh Teten.
Pemilik CV Nuri Teknik Ahmad Sarifudin menceritakan, Nuritek telah memproduksi alkes selama lebih dari 30 tahun. Mulai dari masker, alat USG, meja operasi, hingga tempat tidur pasien. Jumlah yang diproduksi hingga saat ini mencapai lebih dari 500 unit. “Kami bersyukur, seperti mendapat karpet merah dari pemerintah sejak pemerintah menutup beberapa produk impor dan mengganti dengan produk UMKM yang mampu mensubstitusi impor. Semoga semua stakeholder memperhatikan produk dalam negeri,” ujar Ahmad.
Produk-produk alkes Nuritek ini tersebar di beberapa rumah sakit di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Nuritek kini memiliki 300 karyawan dan juga bekerja sama dengan beberapa pihak, seperti Kemendikbudristek untuk memberikan pelatihan produk berbasis teknologi. []