Anies Baswedan meninjau balap mobil Formula E di Brooklyn, Amerika Serikat. (Foto:Pelopor.id/Instagram/@aniesbaswedan)
Pelopor.id | Jakarta – Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah meminta Anies menjelaskan skenario terburuk jika nantinya ajang balap Formula E tak dapat diselenggarakan. Sebab, Pemprov DKI tercatat telah membayar Bank Garansi senilai GBP 22 juta atau setara 423 miliar rupiah.
“Tetapi tetap paling utama adalah cost and benefit harus dihitung. Karena pakai APBD. Apakah anggaran yang dikeluarkan itu mendatangkan investasi? Kalau enggak ya rugi Pemprov DKI,”
“Kalau itu enggak kembali bagaimana nutupnya? Artinya uang itu enggak bisa pulang, uangnya hangus. Ini yang seharusnya dijelaskan Anies (Gubernur DKI Jakarta),” tutur Trubus belum lama ini di Jakarta.
Trubus menerangkan, Pemprov DKI Jakarta juga harus mempersiapkan banyak hal untuk merealisasikan Formula E. Selain anggaran, permasalahan perizinan, pengalihan lalulintas, penyiapan moda transportasi publik hingga pencegahan terjadinya klaster Covid-19.
“Tetapi tetap paling utama adalah cost and benefit harus dihitung. Karena pakai APBD. Apakah anggaran yang dikeluarkan itu mendatangkan investasi? Kalau enggak ya rugi Pemprov DKI,” tegasnya.
Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah. (Foto:Pelopor.id/IG Trubus)
Selain itu, ia juga mencurigai adanya ketidakberesan dalam penyelenggaraan Formula E, seiring penolakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan tujuh fraksi DPRD DKI Jakarta terhadap interpelasi yang dilayangkan Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Saya mencurigai ada upaya untuk menutupi sesuatu, ada sesuatu yang tidak beres di Fomula E. Sebenarnya kan hak interpelasi itu ringan karena cuman minta keterangan. Kecuali kalau hak angket, karena memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan. Ini interpelasi kasih jawaban juga selesai,” tutur Trubus belum lama ini.
Menurutnya, Pemprov DKI seharusnya bisa menyampaikan rencana secara detail dalam interpelasi tersebut. Sehingga masyarakat yang belum mengetahui Formula E bisa turut mendukung ajang internasional itu.
“Karena dalam Ingub Nomor 49 tahun 2021, dari 26 program prioritas Anies, salah satunya Formula E di 2021. Ini juga bisa dijadikan waktu tepat untuk menantang Jakpro (PT Jakarta Propertindo), apakah siap atau enggak menggelar Formula E? Waktunya kan enggak sampai setahun lagi,” tandasnya. []