GMKI: Tolong Pak Jokowi, Selamatkan Rakyat dari Menteri yang Tidak Serius Kerja

- Editor

Selasa, 7 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) Michael Anggi membagikan makanan kepada masyarakat. (Foto:Pelopor.id/GMKI)

Sekretaris Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) Michael Anggi membagikan makanan kepada masyarakat. (Foto:Pelopor.id/GMKI)

Pelopor.id | Jakarta – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) meminta kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dari Menteri yang dinilai tidak serius dalam melaksanakan tugasnya.

Pernyataan ini, terkait kebocoran data pribadi yang diduga berasal dari data aplikasi Elektronic Health Alert Card (e-HAC) dan aplikasi PeduliLindungi yang dirancang oleh Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kominfo, dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan tujuan untuk mengontrol laju pandemi Covid-19.

“Jika ada kesalahan pengelolaan dan kebijakan di dalam kementerian, yang dirugikan adalah seluruh rakyat Indonesia. Tolong Pak Jokowi, selamatkan rakyat Indonesia dari Menteri yang tidak serius bekerja.”

Menurut perkiraan, ada sekitar 1,3 juta data pengguna aplikasi e-HAC yang bocor. Data tersebut antara lain nama, alamat rumah, nomor ID, dan rumah sakit tempat melakukan tes Covid-19. Yang paling menghebohkan, data vaksin Presiden Joko Widodo termasuk di dalam data yang bocor ke publik.

“Ketua Tim Pelaksana KPCPEN Erick Thohir yang juga merupakan Menteri BUMN dan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin ) paling bertanggungjawab atas kebocoran data ini. Sayangnya sampai saat ini tidak ada ucapan maaf dari kedua Menteri ini,” tutur Sekretaris Umum Pengurus Pusat GMKI, Michael Anggi dalam keterangan tertulis di Jakarta, 7 September 2021.

Oleh sebab itu, GMKI meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengevaluasi kinerja Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

“Memimpin Kementerian tidak bisa disamakan dengan memimpin perusahaan. Jika ada kesalahan pengelolaan ataupun kebijakan di dalam perusahaan, yang rugi hanya perusahaan tersebut dan mungkin mitra-mitranya,” tandas Anggi.

“Namun jika ada kesalahan pengelolaan dan kebijakan di dalam kementerian, yang dirugikan adalah seluruh rakyat Indonesia. Tolong Pak Jokowi, selamatkan rakyat Indonesia dari Menteri yang tidak serius bekerja,” sambungnya.

Baca Juga :   Analisa Rachmat Gobel Soal Pembangunan Ibu Kota Negara Baru

GMKI menyampaikan, bahwa kebocoran data e-HAC dan PeduliLindungi ini dapat menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

“Selama berbulan-bulan penanganan Covid-19, Presiden Jokowi dan jajarannya telah berupaya keras membangun kepercayaan rakyat terhadap kebijakan Pemerintah. Berdasarkan data, terlihat ada peningkatan penggunaan vaksin dan menurunnya kasus Covid-19 di berbagai daerah. Jangan sampai karena kebocoran data ini, semua upaya Pemerintah menjadi sia-sia,” tegas Anggi.

Menurut Michael Anggi, persoalan keamanan dan kerahasiaan data pribadi adalah hal yang krusial dan sensitif. Kebocoran data dapat membahayakan privasi masyarakat.

“Data vaksin Presiden Jokowi saja bisa bocor, apalagi data pribadi masyarakat Indonesia, ini sangat menghawatirkan. Seharusnya Erick Thohir dan Budi Gunadi Sadikin berjiwa besar dengan meminta maaf kepada Presiden dan publik, bukan justru bersembunyi dan melemparkan tanggung jawab kepada kementerian lain,” ungkap Anggi.

Sementara pasca kebocoran data, antara Kementerian Kominfo dan Kemenkes saling melempar tanggung jawab terkait siapa yang bertanggungjawab atas kebocoran data tersebut.

“Saya heran, kok bisa kedua kementerian ini saling lempar tanggung jawab perihal kebocoran data ini, memangnya mereka tidak saling berkoordinasi. Seharusnya terkait koordinasi lintas kementerian ini menjadi tugas dari Erick Thohir sebagai Ketua Tim Pelaksana KPCPEN. Terlihat sekali beliau belum mampu mengkoordinasikan berbagai kementerian dan lembaga dalam penanganan Covid-19,” sebut Anggi. []

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Andi Amran Copot Anak Buah Yang Terima Fee Proyek
Bernadya Raih Prestasi Baru di Spotify Indonesia
Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa Tahun 2024
Gandeng Damkar Bantaeng, Huadi Group Gelar Latihan Tanggap Darurat
Didukung Huadi Group dan Pemda Bantaeng, Taekwondo Optimis Raih Medali
AHY di WWF 2024: Masyarakat Dunia Harus Atasi Kelangkaan Lahan dan Air
Warga Bantaeng Akui Gerak Cepat Huadi Group dan Kodim 1410 Lewat Program RTLH
Huadi Group Berbagi Berkah Tiap Jumat, Jemaah Masjid: Alhamdulillah

Berita Terkait

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:58 WIB

Besar Pajak Daripada Tiang, Single Respons Rachun buat Kebijakan Pemerintah

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:34 WIB

Usung Konsep Rock Futuristik, HAGE Rudolf Perkenalkan Mini Album Pseudo-symmetry

Selasa, 14 Januari 2025 - 18:23 WIB

Main-Main di Cipete, Program Musik Mingguan Musisi Baru

Kamis, 9 Januari 2025 - 16:29 WIB

Promotor Konser The Script Hadirkan Kategori Tiket Baru

Kamis, 9 Januari 2025 - 16:02 WIB

Legenda Disko Dunia, Boney M Siap Konser di Jakarta

Rabu, 8 Januari 2025 - 12:55 WIB

Twisted Blues, Mini Album Kolaborasi Anov Blues One, Asora, dan Reza Arfandy Dirilis

Kamis, 19 Desember 2024 - 09:17 WIB

Unit Pop Asal Kolaka, Mr. Zaqilah Sambangi Program Main-Main di Cipete

Jumat, 13 Desember 2024 - 16:35 WIB

Grup Band Indie, THBND Rilis Lagu Tiada Lagi

Berita Terbaru

Wartawan musik, Enodimedjo. (Foto: Istimewa)

Musik

Main-Main di Cipete, Program Musik Mingguan Musisi Baru

Selasa, 14 Jan 2025 - 18:23 WIB

Poster konser The Script di Indonesia. (Foto: Istimewa)

Musik

Promotor Konser The Script Hadirkan Kategori Tiket Baru

Kamis, 9 Jan 2025 - 16:29 WIB

Suasana konferensi pers konser Boney M di Jakarta. (Foto: Istimewa)

Musik

Legenda Disko Dunia, Boney M Siap Konser di Jakarta

Kamis, 9 Jan 2025 - 16:02 WIB