Pelopor.id | Jakarta – Presiden Joko Widodo melepas ekspor dalam kegiatan “Merdeka Ekspor Pertanian”. Hal ini, memberikan optimisme baru bagi para petani dan pelaku usaha pertanian. Setidaknya, dalam rangka “Merdeka Ekspor Pertanian”, lebih dari 7 triliun rupiah nilai ekspor untuk 7 hari dilepas dari 17 bandara dan pelabuhan utama.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, “Merdeka Ekspor” merupakan ekspose kinerja Kementerian Pertanian selama 2 tahun, khususnya di masa pandemi sekaligus memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-76.
“Ekspor yang kita lakukan adalah ekspor yang akan menyentuh harkat dan martabat sebagai anak bangsa.”
Menurut Mentan Syahrul, hari kemerdekaan ke-76 ini adalah hari kebanggan bagi sebuah bangsa besar yaitu Indonesia yang merupakan negara ke-4 terbesar di dunia.
“Perayaan kemerdekaan adalah perayaan sebuah kebanggaan anak bangsa. Kebetulan hari ini kita yang menjalankan amanah sebagai gubernur, bupati dan ini adalah keterpanggilan kita di tengah suasana dunia, nasional yang tengah menghadapi sebuah turbulensi yang luar biasa, yaitu covid-19,” ungkapnya berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Pelopor.id, Minggu, 15 Agustus 2021.
Mentan mengungkapkan, bahwa Covid-19 merupakan tantangan yang tidak ringan yang dihadapi oleh hampir semua negara.
“Bukan hanya negara besar yang sedang berjuang melawan Covid ini, tapi negara-negara kecil dan menengah pun bersama-sama menghadapinya. Dan kita belum punya obat yang mujarab menghadapi Covid ini,” sebutnya.
Dalam perhelatan Merdeka Ekspor tersebut, Mentan menegaskan bahwa Merdeka Ekspor bukan seperti ekspor yang biasa dilakukan sebagaimana rutinitas yang dilakukan.
“Ekspor yang kita lakukan adalah ekspor yang akan menyentuh harkat dan martabat sebagai anak bangsa. Menyoal psikologi nasionalisme kita, sekaligus menjadi bagian untuk menghadirkan optimisme bangsa besar Indonesia di dalam menghadapi turbulensi dunia,” ucapnya.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor pertanian tahun 2020 mencapai Rp. 451,8 triliun atau meningkat 15,54% dibandingkan periode sama tahun 2019 yang hanya mencapai Rp. 390,16 triliun. Adapun struktur produk ekspor masing-masing adalah 89% hasil olahan dan 11% berupa produk segar.
Sementara itu, hingga semester-I yakni Januari – Juni 2021, nilai ekspor mencapai Rp. 277,95 triliun atau meningkat 40,29% dibandingkan periode sama tahun 2020 yang hanya mencapai Rp. 198,13 triliun. Dengan struktur produk ekspor masing-masing adalah 91,75% hasil olahan dan 8,29 % berupa produk segar.
- Baca juga : Syahrul Yasin Limpo: 2 Tahun Saya Jadi Menteri Tidak Pernah Impor Beras
- Baca juga : Syahrul Yasin Limpo Pastikan Stok Beras Hingga Akhir Tahun Aman
- Baca juga : Mentan Syahrul: Ketersediaan Pangan 270 Juta Rakyat Indonesia Tidak Boleh Terganggu
Merdeka Ekspor sendiri telah di launching oleh Presiden Joko Widodo dari Istana Bogor secara serentak dilakukan dari 17 pintu ekspor yaitu, Pelabuhan Laut Tanjung Priok Bandar Udara Soekarno Hatta, Pelabuhan Laut Tanjung Perak, Pelabuhan Laut Tanjung Mas dan Pelabuhan Laut Belawan.
Kemudian juga Pelabuhan Laut Makassar New Port, Pelabuhan Laut Jetty Balikpapan, Pelabuhan Laut Dumai, Pelabuhan Laut Panjang, Pelabuhan Sungai Boom Baru, Bandar Udara Hang Nadim, Pelabuhan Laut Trikora, Pelabuhan Laut Talang Duku, Pelabuhan Laut Dwikora, dan Pelabuhan Laut Bitung.
“Pertanian adalah satu kekuatan dan pilar akan hadirnya kekuatan negara, pertanian adalah penyangga utama, ayo kita hadirkan optimisme dalam Merdeka Ekspor ini,” ujarnya. []