Pelopor.id | Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan agar bantuan bagi masyarakat terdampak pandemi tersalurkan dengan baik, tepat sasaran dan tepat kualitas. Terkait hal itu, jajaran Kementerian Sosial di daerah pun bergerak cepat.
Adanya temuan beras ukuran 5 kg yang kurang baik pada Rabu (04/08/2021) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, langsung direspon oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) setempat. Dihari yang sama, mereka berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan mengupayakan penggantian beras.
Baca juga: Respon Cepat Kemensos Tangani Anak yang Orangtuanya Terdampak Covid
“Kami lakukan pendataan. Setelah lengkap kami langsung lakukan pengiriman. Beras yang lama langsung diangkut, bersamaan dengan penurunan beras pengganti. Ada dua truk, satu truk tanpa muatan dan satu truk membawa beras pengganti. Langsung diganti 3.000 paket,” kata Kepala Dinsos Kabupaten Bangkalan Wibagio Suharta, seperti dikutip situs resmi Pemkab Bangkalan.
Kemensos memang memiliki program menyalurkan bantuan beras 5 kg untuk masyarakat pekerja sektor informal di Jawa-Bali yang tidak bisa optimal mencari nafkah, akibat kebijakan pembatasan kegiatan. Data penerima bantuan beras merupakan usulan dari pemerintah daerah.
Baca juga: Pesepeda Korban Tabrak Lari Mobil Rescue Terima Bantuan dari Mensos
Penerima bantuan beras adalah mereka yang tidak menerima tiga jenis bansos yang selama ini sudah berjalan, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Mayoritas para penerima bantuan beras adalah pemilik warung makan, pedagang kaki lima, pengemudi ojek, buruh lepas dan buruh harian.
Dalam program ini Kemensos menyiapkan total 2.010 ton beras. Sebanyak 122 pemerintah kabupaten/kota mendapatkan masing-masing 3.000 paket beras (per paket seberat 5 kg) dan 6.000 paket (per paket seberat 5 kg) untuk enam ibukota provinsi. []