Pelopor.id | Jakarta – Maskapai Penerbangan, Lion Air Group mengumumkan pengurangan tenaga kerja dengan merumahkan karyawan menurut beban kerja (load) di unit masing-masing akibat terimbas pandemi Covid-19.
Meski demikian, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro memastikan bahwa langkah ini bukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sebab, perusahaan akan memberikan dukungan biaya hidup untuk para karyawan yang dirumahkan tersebut.
“Yaitu kurang lebih persentase 25-35 persen karyawan dari 23.000 (Sekitar 8.050) karyawan. Selama mereka (karyawan) yang berstatus dirumahkan, Lion Air Group akan berusaha membantu memberikan dukungan biaya hidup sesuai kemampuan perusahaan,” tuturnya berdasarkan keterangan Minggu, 1 Agustus 2021.
Bahkan, para karyawan yang dirumahkan akan mendapatkan pelatihan secara virtual sesuai dengan bagian (unit) masing-masing. Keputusan itu, berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut.
“Keputusan berat tersebut diambil bertujuan utama sebagai konsentrasi efektif dan efisien, sejalan mempertahankan bisnis yang berkesinambungan dan perusahaan tetap terjaga,” ungkap Danang.
“Selama mereka (karyawan) yang berstatus dirumahkan, Lion Air Group akan berusaha membantu memberikan dukungan biaya hidup sesuai kemampuan perusahaan.”
“Kemudian merampingkan operasi perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal dari dampak Pandemi COVID-19,” sambungnya.
Danang menjelaskan, saat ini kondisi pendapatan Lion Air sedang menukik, tertekan pandemi Covid-19. Sedangkan maskapai, masih mempunyai komitmen finansial yang harus dipenuhi serta biaya-biaya yang cukup besar.
“Lion Air Group sedang menjalankan pemetaan agar lebih fokus penguatan di seluruh lini bisnis yang berdampak secara keseluruhan,” sebutnya.
Skema pemulihan (recovery and reorientation) pun akan ditempuh Lion Air guna menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis berada pada sektor yang tepat.
Adapun kondisi pasar dan jumlah penumpang yang mengalami penurunan, mengakibatkan jumlah frekuensi terbang atau produksi layanan penerbangan menurun tajam. Kondisi ini, membuat jumlah produksi pekerjaan dengan SDM tidak sesuai secara perhitungan atau tidak seimbang.
- Baca juga : Maskapai Baru Super Air Jet Segera Terbang Perdana ke 6 Destinasi Favorit Indonesia
- Baca juga : Gojek Gandeng AirAsia Digital di Thailand, Tony Fernandes Antusias
Dalam keterangan itu, Danang yang mewakili Lion Air Group juga menyampaikan bahwa maskapai tersebut sangat menghargai dan berterima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan atas dukungan, kinerja, dedikasi, pencapaian di bidangnya masing-masing, keterlibatan selama ini, selalu berpandangan luas selama melewati situasi ini bersama guna mendukung operasional penerbangan.
“Lion Air Group juga mengapresiasi dan terima kasih kepada seluruh karyawan serta dari berbagai pihak hingga sampai saat ini masih beroperasi. Harapan utama Pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga operasional dan layanan penerbangan normal kembali,” tandasnya. []