Pelopor.id | Jakarta – Covid-19 semakin mengganas akibat adanya virus varian Delta yang penularannya disebut jauh lebih cepat dibanding virus asalnya atau varian Alpha.
Terkait hal itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menganjurkan penggunaan masker dobel karena memberikan proteksi yang lebih baik, yaitu perpaduan antara masker medis dan masker kain. “Proteksi menjadi lebih baik. Caranya masker medis di bagian dalam lalu masker kain di luar,” kata dr. Reisa, Minggu (27/6/2021), melansir Kompas.
Baca juga: Sandiaga Uno Usul Hotel Tampung Nakes dan Pasien Covid OTG
Selain partikel virus sulit masuk, sistem filtrasi juga lebih terjamin dengan masker dobel, dan masker kain mampu mendorong tepi masker bagian dalam dengan pas ke wajah. “Meningkatkan filtrasi masker. Masker kain juga penting untuk menutup celah antara wajah dengan area pinggir masker medis. Jadi bisa meningkatkan perlindungan dan menurunkan risiko tertular Covid-19,” kata Reisa.
Ini persentase perlindungan beberapa jenis masker terhadap virus:
- Masker kain memiliki perlindungan 51,4%
- Masker medis memiliki perlindungan 56,1%
- Masker medis yang pangkalnya diikat memiliki perlindungan 77%
- Masker dobel (masker medis di dalam dan masker kain di luar) memiliki perlindungan 85,4%
Namun, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan agar tidak menggabung masker medis. “Jangan gabungkan 2 masker medis secara bersamaan, sebab masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan, karena tidak meningkatkan kemampuan filtrasi dan kesesuaian masker,” ucap Wiku dalam konferensi pers di akun YouTube BNPB Indonesia, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Kementerian Kesehatan Hapus Syarat KTP Domisili Demi Percepat Vaksinasi Covid-19
Melansir The Guardian, Kepala Petugas Kesehatan Queensland Dr Jeannette Young mengatakan, varian Delta diindikasi dapat menular hanya dalam 5-10 detik.
“Pada awal pandemi ini, saya berbicara tentang kontak dekat selama 15 menit yang menjadi perhatian. Sekarang sepertinya 5-10 detik itu menjadi perhatian. Risikonya jauh lebih tinggi sekarang daripada setahun yang lalu,” katanya. []