Edo Makarim Ceritakan Pengalaman Batin Lewat Pameran Tunggal “Tapak Katresnan”

Seniman Edo Makarim di samping karyanya yang berjudul "Berganti".
Seniman Edo Makarim di samping karyanya yang berjudul "Berganti".

Jakarta – Seniman muda Edo Makarim resmi membuka pameran tunggalnya bertajuk Tapak Katresnan pada Minggu, 21 Mei 2023 di Hadiprana Art Center, Kemang, Jakarta.

Sejumlah karya berupa lukisan dan instalasi seni, dipamerkan dalam acara yang terbuka untuk umum dan bakal berlangsung hingga 24 Juni 2023 mendatang ini.

Berbicara dalam konferensi pers pembukaan pameran Tapak Katresnan, Edo Makarim mengatakan bahwa karya-karya yang ia sajikan dalam acara ini merangkum sejumlah hal yang paling membekas dalam hidupnya.

Bacaan Lainnya

Lukisan berjudul P.E.T.E misalnya, merupakan buah dari pengalamannya semasa kecil. Kala itu, Edo mengaku enggan makan meski menu yang disajikan di keluarganya demikian beragam.

Namun suatu ketika, neneknya mengenalkannya dengan pete, makanan hijau nan mungil yang seketika membikin nafsu makannya meningkat.

“Tidak hanya dalam bentuk petai balado, hidangan yang berwarna hijau itu juga disajikan di atas meja dalam bentuk olahan lainnya,” kata Edo.

Sederet karya lain, di antaranya lukisan dan instalasi seni berjudul Kancing, Lembah Harau, Roti, Menu Sarapan, Nelayan, Trend Masa Kini, Kampung Naga, Bebas Masker, dan lain-lain, memberikan cerita tersendiri yang disajikan kepada para penikmat seni.

Suasana konferensi pers Pameran Tapak Katresnan milik Edo Makarim.
Suasana konferensi pers Pameran Tapak Katresnan milik Edo Makarim.

Sementara Kurator Pameran sekaligus pendamping sang seniman, Timotius Warsito mengatakan bahwa kalimat Tapak Katresnan yang diambil sebagai tajuk pameran lantaran memiliki arti jejak cinta dan kasih sayang.

Hal itu, lekat dengan perlakuan keluarga Edo yang memberikan kasih sayang serta pengertian mendalam kepada putranya yang berkebutuhan khusus.

Baca Juga :   Pameran Seni Rupa Kontemporer Karya Guo Peng

“Meskipun menghadapi berbagai tantangan sejak lahir, Edo berhasil melawan segala rintangan dan menjelma menjadi seorang seniman luar biasa, dengan perspektif unik.dalam menciptakan karya seni yang memikat,” tuturnya.

Sejak Edo masih bayi, kata Timo, ia mengalami komplikasi kesehatan serius, termasuk penyakit kuning yang membutuhkan transfusi darah dan gangguan pembuluh darah di otak yang memengaruhi motorik kaki dan tangan kirinya.

“Namun orangtua Edo, Agus B Januar dan Revita telah menjadi pendamping yang luar biasa dalam perjalanan seninya,” kata dia.

Sebelum menggelar Pameran Tunggal Tapak Katresnan, Edo Makarim sudah lebih dulu terlibat dalam sejumlah pameran seni bersama seniman-seniman senior lainnya.

Edo Makarim tercatat pernah terlibat dalam pameran Festival Bebas Batas (2018), Daur Hidup – Anugerah Barli (2019), Bandung Art Month Road to 2020 (2019), dan lain-lain.

Pos terkait