Pelopor.id | Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Jodi Mahardi mengungkapkan, Kemitraan strategis Agenda Biru Nasional (Blue Agenda Actions Partnership) adalah kerja sama antara pemerintah Indonesia dan PBB dengan melibatkan mitra pembangunan.
“Untuk mendorong percepatan pembangunan di bidang sumber daya kelautan berkelanjutan sesuai dengan tujuan utama pemerintah yang tertuang dalam RPJMN, dengan 4 pilar utama: Blue Health, Blue Food, Blue Innovation dan Blue Finance,” tuturnya, Jumat, (09-09-2022).
Dengan dasar utama RPJMN 2020-2024 sebagai kerangka, Deputi Jodi mengharapkan dapat mengimplementasikan rencana aksi tersebut dan tidak hanya menjadi sekedar konsep.
Ia juga menyebutkan bahwa komponen utama Strategi Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan, dalam RPJMN 2020-2024 yakni pengembangan industri perikanan dan kelautan, pengelolaan ekosistem kelautan, dan dukungan serta sinergisitas lintas sektor.
Terkait pembangunan kemaritiman dan kelautan, UN Residen Coordinator, Valerie Julliand, menyampaikan bahwa pemanfaatan laut yang berlebihan menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut dan terkait kenaikan temperatur secara global akibat pemanasan global. Sehingga pengelolaan laut dapat mewakili model sustainable development.
“Indonesia merupakan salah satu aktor penting yang berkaitan dalam isu kelautan global. Saat ini merupakan kesempatan bersama untuk menunjukkan kemampuan yang mendukung Indonesia sebagai global leader di isu kelautan,” ungkap Julliand.
Menurutnya, posisi Indonesia sebagai presiden G20 tahun ini dapat membuka peluang untuk mengangkat isu terkait Ocean20 kepada presiden G20 selanjutnya, khususnya mengenai manajemen kemaritiman. Beberapa organisasi PBB seperti UNEP, UNDP, FAO, UNIDO, UNESCO, UNOPS, serta UN Woman akan terlibat aktif dalam kemitraan ini.
“PBB saat ini hadir untuk membantu memfasilitasi isu tersebut bersama Pemerintah Indonesia, dan development agencies. Untuk mencapai tujuan bersama, diperlukan sebuah mekanisme dalam manajemen yang diharapkan dapat membantu koordinasi kita,” tandasnya.
Julliand kemudian menceritakan bahwa PBB bersama Kemenko Marves bekerja sama dalam kerangka Tata Kelola Kemitraan Aksi Agenda Biru Nasional untuk langkah lebih lanjut.
Pihaknya juga akan membantu Indonesia dalam Blue agenda yang memiliki modal besar sebagai pemimpin global dalam isu tersebut dan diharapkan berefek besar bagi kemanusiaan dan lingkungan.
“Kemitraan pembangunan bilateral/ multilateral antara pemerintah Indonesia dengan berbagai pihak ini bertujuan mengembangkan pertumbuhan ekonomi biru yang berkelanjutan sembari menjaga kesehatan dan kelestarian laut,” lanjut Deputi Jodi.
Deputi Jodi menyampaikan, kerja sama National Blue Agenda Actions Partnership ini, merupakan salah satu upaya untuk memetakan potensi sumber daya yang ada dan bersama melakukan percepatan pembangunan di bidang sumber daya maritim yang rencana akan diluncurkan resmi pada 14 November 2022 saat perhelatan Ocean 20 di Bali.
Dirinya juga menyampaikan bahwa kerja sama tersebut dipimpin langsung oleh Menko Marves dan koordinator UN di Indonesia, para menteri terkait, dan juga para mitra pembangunan. []