Pelopor.id | Jakarta – Mandalika Grand Prix Association (MPGA) telah merilis harga tiket World Superbike (WSBK) Indonesia Round 2022 yang bakal diselenggarakan di Sirkuit Mandalika. Harga tiket harian dibanderol mulai Rp74.750-Rp373.750 untuk 12 November. Lalu untuk 13 November mulai harga Rp149.500-Rp747.500. Sedangkan untuk weekend pass khusus Sabtu dan Minggu pada tiga kategori dengan harga Rp186.875 sampai Rp971.750.
Harga tersebut, dikritisi Anggota DPR RI Dapil NTB II H Syamsul Luthfi (Salut). menurutnya, ajang seri balap dunia yang segera digelar di Sirkuit Mandalika ini harus bisa terjangkau berbagai lapisan masyarakat. “Jangan sampai yang berduit saja yang bisa nonton,” tuturnya berdasarkan keterangan tertulis dikutip Senin, (05/09/2022).
Politisi Nasdem ini pun, menyuarakan agar harga tiket WSBK turun menjadi dibawah Rp50 ribu. Sebab harga tersebut berdasarkan penilaiannya adalah angka keekonomian yang pas bagi warga Lombok. “Saya dengar yang termurah sekarang Rp 74 ribu, turun sedikit lagi mengapa tidak,” tegasnya.
Salut juga mengatakan, dengan tiket terjangkau, akan mendorong masyarakat berbondong-bondong ke sirkuit di Lombok Tengah itu. Ini tentunya baik bagi pemberitaan dan citra Indonesia di mata dunia. “Jangan sampai sirkuit sepi penonton,” tandas Mantan wakil bupati Lombok Timur itu.
Selain itu, harga tiket yang murah juga akan memberi dampak positif lain. Di mana warga lokal bisa berkesempatan datang dan akan makin terikat dengan sirkuit kebanggaan bangsa itu. “Jadi ada rasa memiliki, tak sekadar melihat orang luar datang menonton,” ujar Saudara kandung TGB HM Zainul Majdi dan Wagub Hj Sitti Rohmi Djalilah tersebut.
Lebih lanjut Salut meminta ITDC serius memikirkan usulan ini. Tak hanya untuk hari pertama, menurutnya tiket dibawah Rp 50 ribu juga harus diberlakukan sampai hari puncak. “Saya dengar juga hari pertama bisa gratis, bagus itu. Apalagi kalau hari puncak bisa kurang dari Rp 50 ribu,” tambah anggota Komisi X DPR RI itu.
Salut kembali mengingatkan, gelaran WSBK harus dijadikan momen hajatan lokal warga Sasak. Di mana semua bisa datang, berkumpul, menikmati aksi pebalap dunia. “Saya harap Dirut ITDC Bapak Ari Respati mendengar aspirasi ini, dan membantu mendorongnya,” ungkapnya. []