Pelopor | Jakarta – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso berharap, efisiensi komponen biaya dan perawatan pesawat dapat mendorong agar harga tiket pesawat tidak mahal. Hal ini disampaikannya saat mengunjungi Batam Aero Technic (BAT) bersama rombongan dari Kemenko Perekonomian beserta sejumlah Pemimpin Redaksi Media Nasional di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (27/08/2022).
Susiwijono menjelaskan, kota Batam saat ini telah memiliki Batam Aero Technic (BAT). Sebagai pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara, BAT yang mulai beroperasi tahun 2014 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam memiliki kegiatan utama berupa industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO).
Dengan nilai investasi sebesar Rp7,29 triliun, kehadiran KEK ini diproyeksikan dapat menghemat devisa rata-rata 30%-35% dari kebutuhan perawatan (MRO) Maskapai Penerbangan Nasional senilai Rp26 triliun per tahun.
Dengan adanya peningkatan kapasitas SDM di bidang MRO, secara bertahap penyerapan jumlah tenaga kerja BAT mencapai 9.976 tenaga kerja pada 2030.
“Mudah-mudahan kita bisa sedikit mendorong supaya tiket tidak mahal, dari efisiensi di komponen biaya yang kedua mengenai perawatan yang 25-30% tadi. Nah, kalau kita bisa efisienkan di sana, Pemerintah bisa menekan lagi, sehingga traffic penumpang ini bisa menggerakkan ekonomi,” tutur Susiwijono.
Guna memastikan pesawat udara beroperasi dengan lancar, dinyatakan layak dan aman dioperasikan (airworthy for flight), saat ini BAT telah mendukung operasional perawatan pesawat di lebih dari 40 bandar udara.
BAT juga optimis akan mampu meningkatkan utilisasi dan optimalisasi dari kapabilitas yang dimiliki saat ini sejalan dengan rancangan kerja berkelanjutan (master plan).
Harapan utama BAT yakni dapat mewujudkan perawatan pesawat yang terintegrasi, sehingga dapat menekan angka pekerjaan berbagai perawatan pesawat ke luar negeri.
BAT, dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap berbagai peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar US$100 miliar pada tahun 2025.
Dukungan Pemerintah terhadap BAT dalam pengembangan usahanya telah diwujudkan dalam pembentukan KEK yang didesain untuk turut mendukung pertumbuhan dan pengembangan investasi di Indonesia.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong investasi yang ada di Batam. Sehingga tidak hanya untuk Batam saja tetapi juga mampu berkontribusi untuk perekonomian nasional,” tandas Susiwijono. []