Dara | Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan hal yang sangat penting bagi perekonomian global. Sebab, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dunia.
“Mereka menyumbang 90% dari kegiatan bisnis dan berkontribusi lebih dari 50% lapangan pekerjaan di seluruh dunia,” tuturnya dalam The 6th Annual Islamic Finance Conference secara virtual, Rabu (24/08/2022).
Di negara berkembang, UMKM formal berkontribusi sekitar 40% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kontribusi ini sebenarnya jauh lebih besar jika memasukkan UMKM informal yang sebagian besar tidak tercatat.
Sementara bagi Indonesia, pemulihan dan kinerja perekonomian juga disumbangkan oleh pemulihan UMKM. Oleh sebab itu, rancangan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menempatkan pemulihan UMKM sebagai salah satu pilar terpenting selain kesehatan dan perlindungan sosial.
“Indonesia memiliki 64 juta UMKM yang mewakili 99% dari total kegiatan bisnis. Mereka bahkan menyerap 97% lapangan kerja dan menyumbang 60% dari PDB kita,” ungkap Bendahara Negara.
Meski menjadi penyumbang mayoritas PDB di Indonesia, Sri Mulyani menegaskan bahwa UMKM masih menghadapi berbagai tantangan, diantaranya kurangnya akses pasar, kurangnya sumber daya manusia yang terampil, kurangnya penggunaan teknologi yang lebih maju, dan juga keterbatasan akses ke layanan keuangan. Kondisi ini juga diperparah oleh infrastruktur yang kurang memadai di daerah terpencil.
“Untuk mengatasi tantangan tersebut, prioritas Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan dan memberdayakan UMKM sebenarnya adalah mengatasi semua aspek kelemahan tersebut,” tandasnya. []