Komisi IV DPR Soroti Dugaan Monopoli Paket Wisata TN Komodo

- Editor

Selasa, 23 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komodo. (Foto: Mongabay)

Komodo. (Foto: Mongabay)

Pelopor.id|Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema, menyoroti dugaan monopoli oleh satu korporasi terhadap pariwisata Taman Nasional (TN) Komodo. Ia menilai ada pesan kuat dugaan monopoli yang dilakukan oleh pihak tertentu atas adanya tarif paket wisata Taman Nasional Komodo.

“Monopoli itu secara undang-undang tidak bisa dibenarkan, ada undang-undang anti monopoli, ada undang-undang menyangkut persaingan usaha yang sehat, bahkan lembaga negara ada yang namanya KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha),” ucapnya usai Rapat Dengar Pendapat Komisi IV dengan Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta Senin (22/08/2022).

Yohanis Fransiskus Lema
Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema. (Foto: Pelopor.id/dpr.go)

Pria yang biasa disapa Ansy Lema ini juga menegaskan bahwa tidak boleh ada korporasi atau perusahaan yang memonopoli penjualan paket wisata ke sejumlah destinasi. “Itulah yang sebenarnya merupakan pangkal kritik dari masyarakat dan pelaku pariwisata,” ungkapnya.

Menurut Ansy Lema, Komisi IV DPR RI meminta KLHK untuk memberikan keterangan terkait kewenangannya atas Taman Nasional Komodo. Selain itu, Komisi IV juga meminta adanya kajian ilmiah yang komprehensif untuk menentukan kebijakan atas kenaikan tarif pariwisata TN Komodo.

“Dasar kenaikan tarif itu, harus berdasarkan kebutuhan berapa per tahun dana konservasi itu dibutuhkan untuk Taman Nasional Komodo? Sumber pendanaannya dari mana? Dana konservasi yang dipakai untuk per tahun itu digunakan untuk item-item apa saja? Semua harus bisa dijelaskan secara terbuka kepada DPR,” sebut legislator daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) II itu.

Sementara menurut Anggota Komisi IV DPR, Slamet, tarif paket wisata TN Komodo sebesar Rp15 juta untuk 4 orang harus melibatkan masyarakat sekitar. Dalam hal ini menurutnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bisa transparan.

Baca Juga :   Ramadan, Pemerintah Berencana Buat Sentra Vaksinasi di Masjid

“Pikirkan kesejahteraan rakyat, jalan keluarnya ada di situ. Jadi buka semuanya. Jangan biarkan monopoli rugikan warga,” tegasnya, Selasa (23/08/2022). []

Facebook Comments Box

Berita Terkait

TIDAR di Bawah Rahayu Saraswati: Fokus pada Kemandirian Ekonomi dan Kepemimpinan Pemuda
Layanan Transfer Antar-Bank via RTOL melalui JakOne Mobile Bank DKI Telah Normal
Crayon Cosmos Kembali dengan Single Percuma
Bagikan Dividen Rp249,31 Miliar, Bank DKI Siap Bertransformasi Melalui IPO
Weak Hero Class 2 : Si Penyendiri Mulai Punya Teman
Rahayu Saraswati Serahkan Formulir Caketum TIDAR Periode 2025-2030
Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem
Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Bahwa Dana Nasabah Bank DKI Aman, dan Imbau Tidak Kosongkan Rekening

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 18:11 WIB

Solois Asal Tangerang, Azel Rilis Single Debut Perfect Charm

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:08 WIB

Nama Grup Band Kotak Tetap Milik Cella, Tantri, dan Chua Usai Gugatan Banding Ditolak Pengadilan

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:51 WIB

Kirana Setio Berbagi Panggung dengan Pitahati di Main-Main di Cipete Episode 12

Rabu, 14 Mei 2025 - 16:18 WIB

Kamila Batavia Hadirkan EP Perdana The Scent of Camellias

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:33 WIB

Pendaftaran Kompetisi Seni FINNA Art of the Year 2025 Resmi Dibuka

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:37 WIB

Swag Event 103: Panggung Musik yang Meriah di Kala di Kalijaga

Berita Terbaru