Serap Emisi Karbon, Menko Luhut: “Ayo Tanam Mangrove”

- Editor

Jumat, 19 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan melakukan penanaman mangrove di Maros-Sulawesi Selatan pada Jumat (19-08-2022). (Foto: Pelopor.id/Kemenko Marves)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan melakukan penanaman mangrove di Maros-Sulawesi Selatan pada Jumat (19-08-2022). (Foto: Pelopor.id/Kemenko Marves)

Pelopor.id | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan melakukan penanaman mangrove di Maros-Sulawesi Selatan pada Jumat (19-08-2022) dalam rangka percepatan program rehabilitasi mangrove.

“Mangrove ini merupakan salah satu tanaman yang mampu menyerap emisi karbon yang sampai 12 (dua belas) kali, kalau sudah cukup matang. Jadi saya pikir pak Gubernur, penanaman mangrove ini sangat penting. Ayo kita tanam mangrove,” tuturnya.

Menko Luhut juga menyarankan kepada Gubernur Sulawesi Selatan untuk membentuk Perda penanaman mangrove. Sebab menurutnya, restorasi mangrove merupakan persoalan lingkungan yang penting dan harganya juga tidak terlalu mahal sehingga dapat dilaksanakan setiap level.

“Mangrove menyerap emisi karbon tinggi. Target kita 600 ribu hektare, kita harus selesaikan 2024, tahun ini kita targetkan 100 ribu hektare dapat kita tanami atau lebih. Bu Siti (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) pun sangat agresif mengenai ini. Saya dengan Bu Siti, dan Pak Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan) kita jalan terus membangun ini,” sebutnya.

Mengenai penanaman mangrove oleh setiap lapisan masyarakat, Menko Luhut berkelakar, jika diperlukan setiap pihak yang mengajukan permohonan ke pemerintah daerah agar menanam mangrove sebagai salah satu syaratnya.

“Kalau kita punya spirit yang sama, kita kerja terintegrasi, kita pasti bisa mengejar target. Saya berharap kalau ada tanah Hak Guna Usaha (HGU) yang terlantar, ambil saja. Pokoknya tanam saja mangrove atau apa saja yang bermanfaat untuk rakyat kita,” tegas Menko Luhut.

Baca Juga :   Kerja Bareng Kertabumi, Gatsby Tanam 1000 Pohon Mangrove di PIK

Dalam kesempatan itu, Menko Luhut juga bercerita bahwa upaya awal kerja sama restorasi mangrove tidak berjalan baik, namun begitu target 600 ribu hektar mulai berjalan dan banyak negara investor mulai berdatangan.

“Tempo hari saya dan Bu Nani (Deputi bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves) ke Abu Dhabi bertemu Mohamed Bin Zayed (MBZ), dia bilang mau investasi besar di kita. Bukan hanya di Ibu Kota, tapi juga di restorasi dan rehabilitasi mangrove ini,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Nani Hendiarti menambahkan, bahwa kegiatan hari ini merupakan momen yang sangat penting untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia terus melaksanakan program rehabilitasi mangrove dengan melibatkan multistakeholder (pentahelix).

Baca Juga :   Kemenko Marves dan PBB Bangun Kemitraan Strategis Agenda Biru Nasional

Deputi Nani mengatakan program Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini merupakan implementasi dari MoU dan PKS yang telah ditandatangani pada tahun 2021, dan hingga tahun ini memberikan kontribusi penanaman mangrove seluas 785 hektar. Dirinya kemudian mengucapkan terima kasih kepada PT. Pelindo yang telah memfasilitasi kegiatan penanaman mangrove tersebut.

“Pada awal Agustus lalu KLHK dan BRGM meluncurkan Roadmap Rehabilitasi Nasional yang menjadi pedoman dalam melakukan program rehabilitasi mangrove. Selain itu, pengelolaan ekosistem mangrove nasional semakin diperkuat dengan ditetapkannya Pokja Mangrove Nasional di mana Bapak Menko Marves sebagai ketua pengarah,” tandas Deputi Nani.

Kemudian Menko Luhut menekankan bahwa program rehabilitasi mangrove tidak hanya terkait dengan restorasi mangrove, tapi juga mengedepankan konservasi yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Baca Juga :   Thailand Pertimbangkan Insentif bagi Industri Ramah Lingkungan

“Saya berharap ini tidak hanya pekerjaan pemerintah, melainkan semua komunitas, apakah itu LSM, swasta, maupun masyarakat itu sendiri, untuk melakukan kerja sama dalam membangun mangrove, sehingga membuat udara lebih sehat lagi. Karena mangrove ini untuk generasi kta yang akan datang,” ucapnya. []

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Weak Hero Class 2 : Si Penyendiri Mulai Punya Teman
Rahayu Saraswati Serahkan Formulir Caketum TIDAR Periode 2025-2030
Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem
Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Bahwa Dana Nasabah Bank DKI Aman, dan Imbau Tidak Kosongkan Rekening
Banjir Dukungan Akar Rumput, Rahayu Saraswati Maju Kembali Jadi Caketum TIDAR
Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar
Tipe-X Umumkan Tur Konser untuk Rayakan 30 Tahun Perjalanan Bermusik
Bank DKI Sampaikan Progres Perbaikan Sistem Layanan Transfer Antar-Bank

Berita Terkait

Minggu, 27 April 2025 - 18:37 WIB

Ambang Rindu Jadi Single Baru The Lantis Jelang Album Ke-6

Minggu, 27 April 2025 - 17:41 WIB

Java Jazz Festival 2025 Masukan Deretan Musisi Kece di Line Up Terbaru

Minggu, 27 April 2025 - 15:47 WIB

Dikubur Sejak Tahun 2000, Single Evolusi Milik Fransiscus Eko Resmi Dirilis

Minggu, 27 April 2025 - 13:26 WIB

Kolaborasi Bareng Didit Saad dan Nuwi Fourtwnty, Alfie Alfandy Lepas Album Aku Manusia

Minggu, 20 April 2025 - 21:43 WIB

Penyanyi Solo, Ello Rilis Single Setunggal

Minggu, 20 April 2025 - 21:19 WIB

Proyek Musik Solo, gabsav Lepas Single Perdana where’s ur head

Minggu, 20 April 2025 - 20:47 WIB

Ardhito Pramono Bakal Jadi Bintang Tamu Spesial di Konser Boyce Avenue

Sabtu, 19 April 2025 - 22:40 WIB

Gitaris Seringai, Ricky Siahaan Meninggal Dunia dalam Usia 48 Tahun

Berita Terbaru

Grup band retro, The Lantis. (Foto: Istimewa)

Musik

Ambang Rindu Jadi Single Baru The Lantis Jelang Album Ke-6

Minggu, 27 Apr 2025 - 18:37 WIB