Pelopor.id – Nama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar diabadikan sebagai nama varietas baru anggrek di Lereng Gunung Arjuno, Malang, Jawa Timur.
H As’ari selaku owner PT Javina, pengelola Taman Arjuno di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur menegaskan, varietas anggrek baru bernama Dendrobium Abdul Halim Iskandar, kini sudah mendapat sertifikat dari lembaga Royal Holticultural Society (RHS) yang berbasis di London.
“Pemberian nama anggrek ini tidak sembarangan. Yang berhak mendaftarkan hanya penyilangnya dan yang didaftarkan hanya di ke RHS London. Dan setiap pemberian nama harus konfirmasi ke yang bersangkutan,” tuturnya dikutip Jumat, (01/07/2022)
As’ari menjelaskan, anggrek varietas baru tersebut indukannya berasal dari Papua yang disilangkan dengan anggrek khas Jawa Timur. Saat didaftarkan, anggrek tersebut pun harus sudah dalam kondisi berbunga.
“Istimewanya anggrek ini (Dendrobium Abdul Halim Iskandar) bunganya besar, warnanya bagus yakni kuning kecokelatan dan menjadi salah satu anggrek ciri khas Jawa Timur,” ungkap pria yang sudah berkecimpung di dunia anggrek sejak 2010 itu.
Menurut As’ari, proses penyilangannya sampai jadi benih siap tanam berlangsung 1,5 tahun. Selanjutnya benih sampai berbunga sekitar 1,5 tahun. Jadi, lanjut As’ari total dari penyilangan sampai bunga sekitar 3 tahun.
“Jadi anggrek ini sudah saya silang sekitar 4 tahun, bukan tiba-tiba dan perlu waktu lama. Makanya anggrek harganya stabil,” tegas As’ari.
Sementara pengabadian nama Dendrobium Abdul Halim Iskandar pada salah satu varietas anggreknya juga merupakan bentuk apresiasi dan penghormatan atas perhatian dan komitmen Gus Halim sapaan akrab-Abdul Halim Iskandar untuk mengembangkan Budidaya anggrek didesa-desa.
“Harapan kami dengan adanya semakin banyak tokoh masyarakat yang memiliki perhatian terhadap penganggrekan di Indonesia. Selain itu bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas serta produktivitas petani anggrek dan nilai perekonomian,” sebut As’ari.
Lebih lanjut, As’ari bilang, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan sistem plasma tani yang memberdayakan masyarakat desa di sekitar lokasi. Pemberdayaan ini diharapkan semakin berkembang dan penyilang di wilayah lain bisa mengikuti, sehingga bisa untuk salah satu upaya pemberdayaan masyarakat.
“Sekarang ada sekitar 50 plasma. Bulan ini kita sedang kerjasama dengan pendamping desa untuk sinergi menambah petani plasma. Target kita tahun ini ada 100 petani plasma,” bebernya.
Koordinator Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kabupaten Malang, Winartono mengungkapkan, sertifikasi varietas baru anggrek di Taman Arjuno ini sebenarnya telah dikeluarkan pada Sabtu, 25 Juni 2022 lalu. Varietas ini merupakan anakan pertama yang diharapkan bisa dikembangkan.
“Sebenarnya sudah lama disiapkan oleh Taman Arjuno. Sudah lama ingin buat varietas baru dari laboratorium anggrek yang ada di situ. Kami dan teman-teman di sini sepakat kalau Gus Halim datang maka akan diabadikan jadi nama varietas baru,” tandas Winartono. []