Jakarta – Indonesia dan India, berkomitmen untuk bersama-sama meningkatkan perdagangan bilateral dan investasi. Hal ini, disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pada pertemuan dengan sejumlah pelaku usaha India di Indonesia yang digelar di Hotel The Langham, Jakarta pada Selasa lalu (10/05/2022).
“Pertemuan ini sejalan dengan target pemimpin kedua negara untuk meningkatkan nilai perdagangan Indonesia-India menjadi USD 50 miliar pada 2025. Diharapkan kedua negara dapat menjalani pemulihan ekonomi dan menjadi lebih kuat,” tutur Jerry berdasarkan keterangan tertulis yang diperoleh Sabtu, (14/05/2022)
Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 45 pelaku usaha India mengungkapkan kendala impor bahan baku dan perizinan berusaha kepada Wamendag. Sekaligus memberikan apresiasi atas bantuan pemerintah Indonesia untuk keberlangsungan usaha mereka.
Adapun menurut data Badan Pusat Statistik, ekspor Indonesia ke India pada 2021 mencapai US$ 13,2 miliar, meningkat 27,85% dibanding tahun sebelumnya.
Produk ekspor utamanya batu bara, minyak kelapa sawit, besi paduan, asam lemak monokarbosilik industri, dan bijih tembaga. Sementara, impor utama Indonesia dari India yaitu produk besi setengah jadi, gula tebu atau bit, kacang tanah, daging sapi beku, dan besi paduan.
Wamendag mengungkapkan, India telah lama menjadi mitra dagang penting bagi Indonesia. Negara tersebut juga merupakan sumber penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) ke-26 bagi Indonesia.
“Realisasi investasi India di Indonesia tercatat USD 49,5 juta yang tersebar dalam 465 proyek. Tiga sektor terbesar meliputi industri tekstil; lahan bangunan, kawasan industri, dan aktivitas bisnis; serta perdagangan dan reparasi,” ungkap jerry. []