Jakarta – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusi dan Kebudayaan (Menko PMK) Muadjir Effendy mengatakan, momentum mudik selalu berdampak positif pada perekonomian daerah.
Begitu pula yang diprediksi dari momentum mudik tahun ini. Apalagi masyarakat yang mudik menurut survei Kemenhub mencapai lebih dari 85 juta orang dan seiring dengan tradisi mudik antusias masyarakat berkunjung ke tempat wisata juga sangat besar.
“Saya tau begitu besarnya euforia dan antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke area wisata. Namun memang dalam batas tertentu kita juga harus memberi toleransi mereka karena ini kan sudah 2 tahun tidak menikmati libur secara besar-besaran,” tutur Muhadjir Selasa, (03/05/2022).
Namun menurutnya, yang paling penting adalah para pemudik harus dipastikan sudah mendapatkan vaksin minimal dosis kedua atau booster. Selain itu, tempat wisata juga diwajibkan untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi guna memastikan wisatawan yang berkunjung telah divaksin.
“Nah sekarang ini bagaimana agar berbagai tempat wisata bisa disiplin terutama memberlakukan kewajiban mereka hadir itu harus prokes dan sudah di booster. Paling tidak sudah divaksin dua kali,” ungkap Muhadjir.
Menko PMK menilai, ramainya tempat wisata saat ini mampu menjadi momentum untuk memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia.
“Memang sudah kita targetkan salah satu momentum Lebaran ini diupayakan untuk mendorong dan memicu pemulihan ekonomi nasional kita setelah dua tahun mengalami hibernasi,” ucap Menko PMK.
“Karena itu dari beberapa lini sudah kita siapkan misalnya manajemen lalin, kita tata betul kita upayakan risiko nya seminim mungkin dan agar berbagai hambatan bisa kita atasi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Muhadjir mengungkapkan bahwa pemerintah sudah mengantisipasi arus balik, dan menjamin ketersediaan bahan pangan terutama bahan pokok. Bagi masyarakat tidak mampu, pemerintah juga mendorong dengan pemberian bansos selama tiga bulan yang dirapel pada April.
“Dengan begitu akan ada semacam multiplier effect, akan terjadi keterkaitan satu sama lain untuk sama sama memicu perkembangan ekonomi. Dan memang sekarang yang menjadi andalan adalah sektor pariwisata termasuk disitu kuliner dan tempat kunjungan lain,” tegasnya.
UMKM sendiri, diharapkan bisa memanfaatkan momentum ini untuk segera mengambil peran dalam upaya pemulihan ekonomi. Sebab hampir 80 persen pelaku ekonomi di Indonesia adalah UMKM.
“Kalau 80 persen ini, separuh saja mereka bisa ikut ambil bagian secara maksimal dalam momentum Lebaran ini, tentu saja itu mempunyai nilai yang sangat signifikan dalam upaya kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” tandas Muhadjir. []