Tak Sanggup Bayar Utang, Google Ala Rusia ‘Yandex’ Terancam Bangkrut

- Editor

Senin, 7 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Logo Yandex. (Foto:Pelopor.id/Twitter Yandex)

Logo Yandex. (Foto:Pelopor.id/Twitter Yandex)

Pelopor.id – Perusahaan mesin pencarian internet terbesar di Rusia Yandex, terancam bangkrut dan tak sanggup membayar utang karena kehancuran pasar keuangan Rusia akibat sanksi ekonomi dari sejumlah negara di dunia kepada Rusia akibat invasinya ke Ukraina.

“Grup Yandex secara keseluruhan saat ini tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menebus notes (surat utang jangka pendek) secara penuh,” tutur perusahaan tersebut dilansir dari CNN Business, Senin (07/03/2022).

Perusahaan mesin pencari mirip Google ini, memiliki pangsa pasar sekitar 60 persen lalu lintas pencarian internet di Rusia. Yandex sendiri berbasis di Belanda, tetapi sahamnya terdaftar di Nasdaq dan bursa saham Rusia. Perdagangan mereka telah ditangguhkan pekan ini lantaran nilai aset Rusia runtuh di Moskow dan di seluruh dunia setelah invasi.

Sementara Investor yang memegang US$1,25 miliar dalam catatan konversi Yandex memiliki hak untuk menuntut pembayaran penuh, ditambah bunga, jika perdagangan sahamnya ditangguh Nasdaq selama lebih dari lima hari, namun hingga kini perusahaan belum dikenakan sanksi. Di sisi lain, Yandex juga tengah berjuang untuk memindahkan uangnya dari bisnis operasi utama di Rusia untuk menyelamatkan perusahaan induk mereka di Negeri Kincir Angin.

“Jika kami dicegah untuk mendistribusikan dana tambahan dari anak perusahaan Rusia kami ke perusahaan induk di Belanda, maka Yandex tidak akan memiliki sumber daya yang cukup untuk menebus sebagian besar notes. Kami saat ini sedang melakukan perencanaan kontinjensi untuk menentukan langkah apa yang akan kami ambil dalam hal ini dan sumber pembiayaan lain apa yang akan tersedia bagi kami,” ungkap Yandex.

Yandex yang memiliki nilai pasar sekitar USD 17,4 miliar pada awal Februari 2022, melaporkan pendapatannya pada tahun 2021 lalu mencapai 356 miliar rubel, atau sekitar US$3 miliar setelah jatuhnya mata uang Rusia. []

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Harley Davidson Tangguhkan Bisnis dan Pengiriman Moge ke Rusia

Berita Terkait

Bank Jakarta Hadir di “Pasar Malem Narasi 2025”, Dorong Transaksi Non-Tunai Lewat Cara Kreatif dan Inklusif
Dorong Implementasi ESG Dalam Bisnis, Bank Jakarta Raih Penghargaan Regional Banking ESG Excellence Award 2025
WhatsApp, Google Maps dan X Bisa Digunakan Tanpa Internet
Pesta Hadiah IMPoin 2025, Apresiasi IM3 untuk Pengguna Loyal
PGN Salurkan Gas Alam ke Cluster Mandar Bintaro
Pemerintah Perkuat Pengawasan Tanah yang Dikuasai Perusahaan Skala Besar
BNN Identifikasi dan Musnahkan 2 Ladang Ganja
Gandeng Bank Jakarta, Pemprov Jakarta Percepat Kredit Program 3 Juta Rumah

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 16:12 WIB

Manjakani Persembahkan Album Self-Titled, Simfoni Kehidupan Sehari-Hari

Sabtu, 8 November 2025 - 15:39 WIB

Rocker Kasarunk Lepas Single Anyar Bertajuk Aku Sedang Tak Percaya Diri

Sabtu, 8 November 2025 - 15:10 WIB

Phoebe Paris Ungkap Romansa dan Kerinduan Lewat Lagu Wanna Just Be With You

Sabtu, 8 November 2025 - 03:19 WIB

Kolaborasi Musik Indonesia-Prancis, Suarajiwa Bakal Konser Keliling Jawa

Jumat, 7 November 2025 - 02:22 WIB

Wen & the Wknders Daftarkan 15 Lagu ke Sora Music Publisher

Kamis, 6 November 2025 - 19:23 WIB

COMA Baresto Jadi Saksi Kemenangan Basajan di Selector! Bersama Iga Massardi

Kamis, 6 November 2025 - 18:43 WIB

Sosila dan Dorrein Latuputty Tampil di Swag Event Episode 126 Blok M

Kamis, 6 November 2025 - 01:05 WIB

Main-Main di Cipete Vol. 33: Musik Jujur dari Yogie Semata dan Kawan-Kawan

Berita Terbaru