Pelopor.id – Spotify, penyedia layanan streaming musik asal Swedia, mengumumkan, bahwa mereka telah menutup kantor cabang Rusia tanpa batas waktu sebagai respon atas invasi Rusia terhadap Ukraina. Selain itu, para pegawai Spotify, dikabarkan akan berdonasi dengan jumlah yang telah disesuaikan untuk nantinya diberikan bagi korban invasi tersebut.
“Prioritas pertama kami selama seminggu terakhir adalah keselamatan karyawan kami dan untuk memastikan bahwa Spotify terus berfungsi sebagai sumber penting dari berita global dan regional pada saat akses ke informasi lebih penting dari sebelumnya,” tutur Spotify dilansir dari Reuters, Kamis (03/03/2022).
Pada awal pekan ini, Spotify juga menghapus semua konten dari media Rusia seperti RT dan Sputnik di Uni Eropa, Amerika Serikat dan pasar lain di seluruh dunia, kecuali untuk wilayah Rusia.
Adapun sejak Juli 2021, undang-undang Rusia yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin, telah mewajibkan perusahaan media sosial asing dengan lebih dari 500 ribu pengguna harian untuk membuka kantor lokal atau layanan mereka akan dibatasi.

Menjelang tenggat waktu Maret 2022, hanya beberapa perusahaan termasuk Spotify yang memenuhi aturan tersebut dengan membuka kantor. Tetapi sejak invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu, pemerintah di seluruh dunia mendesak perusahaan-perusahaan global untuk bisa terlibat dalam aksi membatasi gerakan Rusia.
Spotify mengatakan telah meninjau ribuan konten sejak awal invasi diumumkan, dan membatasi program maupun acara yang dimiliki dan dioperasikan oleh media yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia.[]